putri, astiti eka; fitrianingsih, sripeni; fitrianingsih, sripeni; yuniarni, umi; yuniarni, umi
Description:
Hiperkolesterolemia merupakan kondisi tingginya konsentrasi kolesterol darah. Salah satu penyebabnya adalah kelainan pada tingkat lipoprotein. Flavonoid dan tanin pada buah salak diduga dapat menurunkan kolesterol darah sehingga dilakukan pengujian antihiperkolesterolemia ekstrak etanol buah salak pada mencit Swiss Webster jantan yang diinduksi diet tinggi lemak. Lima kelompok mencit diberi perlakuan selama 35 hari yaitu kelompok kontrol positif, kelompok uji yang diberikan ekstrak etanol buah salak dengan masing-masing dosis 2,8 mg/20 g BB; 5,6 mg/20 g BB; dan 11,2 mg/20 g BB, serta kelompok pembanding diberikan simvastatin 1,3 mg/20 g BB. Data didapatkan dari pengukuran kolesterol darah pada sebelum induksi (t0 hari), setelah induksi (t21 hari) dan setelah perlakuan (t28 hari, t35 hari), kemudian dilakukan analisis data secara ANOVA dan uji lanjutan Tukey HSD pada kadar dan selisih kadar kolesterol darah. Hasil menunjukkan signifikansi berbeda bermakna di hari ke-35 pada ekstrak dosis 5,6 mg/20 g BB dan 11,2 mg/20 g BB dan pembanding simvastatin 1,3 mg/kg BB (p<0,05) terhadap kontrol positif. Ekstrak etanol buah salak mengandung metabolit sekunder yaitu alkaloid, polifenolat, flavonoid, tanin, kuinon, monoterpen, dan sesquiterpen sehingga berdasarkan pengujian dan adanya kandungan tersebut, ekstrak etanol buah salak memiliki potensi menurunkan kolesterol darah pada penderita hiperkolesterol.