Universitas Islam Bandung Repository

Analisis Kaidah Fikih terhadap Implementasi Pasal 4 Undang-Undang No. 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional dan Pasal 16 Undang-Undang No. 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS)

Show simple item record

dc.contributor Fakultas Syariah
dc.creator Karimah, Nada Nur
dc.creator Fauziah, N Eva
dc.creator Maryandi, Yandi
dc.date 2020-07-26
dc.date.accessioned 2021-03-15T03:15:02Z
dc.date.available 2021-03-15T03:15:02Z
dc.identifier http://karyailmiah.unisba.ac.id/index.php/hukum_ekonomi_syariah/article/view/22052
dc.identifier 10.29313/syariah.v6i2.22052
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/27949
dc.description Abstract. The law No. 24 Year 2011 about BPJS a mandate of law No 40 Year 2004 about SJSN to form the social security agency. the laws were expressed about the mandatory social security participation bpjs for all the people of Indonesia. The focus of this research is focused on the cilampeni village, Katapang District, Bandung Regency. in this case there are still many people who have not yet become a participant BPJS. the purpose of this study to answer the problem formulation of this research is to know implementation of article 4 of law No 40 Year 2004 about national social security system and the article 16 of law No. 24 Year 2011 about  social security agency, and to find out analysis of the kaidah fikih to the implementation of article 4 of law No. 40 Year 2004 about national social security system and the article 16 of law No. 24 Year 2011 about social security agency. The research method used is a descriptive analytical method qualitatively. The data source used is primary data, which is data obtained directly through questionnaires and interviews and secondary data is  through literature studies relating to the object under study. Based on the result of the study, the conclusion oblained is that the article 4 of law No. 40 Year 2004 about national social security system and the article 16 of law No. 24 Year 2011 about  social security agency (BPJS) has not been properly implemented due to low public awareness and lack of socialization. the problem regarding the compulsory membership of BPJS, in Islam is obligatory for keeping, fighting for health, and preparing for something in the future is highly recommended and is obligatory in Islam, this is reinforced by the kaidah fikih.Key Words: Kaidah Fikih, Policy Implementation, SJSN, BPJS, Compulsory MembershipAbstrak. Undang-undang No. 40 Tahun 2004 tentang SJSN untuk membentuk Badan Penyelenggara Jaminan Sosial. Undang-undang tersebut menyatakan tentang wajibnya kepesertaan jaminan sosial BPJS bagi seluruh rakyat indonesia. Fokus penelitian ini tertuju pada kepesertaan BPJS di Kampung Cilampeni Desa Cilampeni Kecamatan Katapang Kabupaten Bandung. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Implementasi  Pasal 4 Undang-Undang No. 40 Tahun 2004 Tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional Dan Pasal 14 Undang-Undang No. 24 Tahun 2011 Tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS), dan untuk mengetahui analisis kaidah fikih terhadap Implementasi  Pasal 4 Undang-Undang No. 40 Tahun 2004 Tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional Dan Pasal 16 Undang-Undang No. 24 Tahun 2011 Tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS).Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif analisis secara kualitatif. Sumber data yang digunakan data primer yaitu data yang diperoleh langsung melalui kuisioner dan wawancara dan data sekunder yaitu melalui studi kepustakaan yang berhubungan dengan objek yang diteliti.Hasil penelitian menunjukan bahwa Implementasi Pasal 4 Undang-Undang No. 40 Tahun 2004 Tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional Dan Pasal 16 Undang-Undang No. 24 Tahun 2011 Tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) belum berjalan dengan baik karena faktor rendahnya kesadaran masyarakat dalam pengetahuan sanksi yang diatur oleh pemerintah dan kurangnya sosialisasi secara langsung yang diberikan oleh pemerintah setempat. dan hasil analisis kaidah fikih  mengenai maslah tersebut menunjukan kepesertaan wajib BPJS hukumnya wajib pula dengan didasari oleh kaidah ma la yatimu fahuwa wajib karena menjaga, memperjuangkan kesehatan serta menyiapkan sesuatu dimasa yang akan datang itu sangat dianjurkan dan wajib hukumnya didalam Islam, hal ini diperkuat dengan kaidah fikih.Kata Kunci : Kaidah Fikih, Implementasi Kebijakan, SJSN, BPJS, Kepesertaan Wajib
dc.format application/pdf
dc.language eng
dc.publisher Universitas Islam Bandung
dc.relation http://karyailmiah.unisba.ac.id/index.php/hukum_ekonomi_syariah/article/view/22052/pdf
dc.relation http://karyailmiah.unisba.ac.id/index.php/hukum_ekonomi_syariah/article/downloadSuppFile/22052/4331
dc.rights Copyright (c) 2020 Prosiding Hukum Ekonomi Syariah
dc.source Prosiding Hukum Ekonomi Syariah; Vol 6, No 2, Prosiding Hukum Ekonomi Syariah (Agustus, 2020); 234-237
dc.source Prosiding Keuangan & Perbankan Syariah; Vol 6, No 2, Prosiding Hukum Ekonomi Syariah (Agustus, 2020); 234-237
dc.source 2460-2159
dc.source 10.29313/syariah.v6i2
dc.subject Hukum Ekonomi Syariah
dc.subject Kaidah Fikih, Implementasi Kebijakan, SJSN, BPJS, Kepesertaan Wajib
dc.title Analisis Kaidah Fikih terhadap Implementasi Pasal 4 Undang-Undang No. 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional dan Pasal 16 Undang-Undang No. 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS)
dc.type info:eu-repo/semantics/article
dc.type info:eu-repo/semantics/publishedVersion
dc.type Peer-reviewed Article
dc.type Kualitatif


Files in this item

Files Size Format View

There are no files associated with this item.

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search Unisba Repository


Browse

My Account