| dc.contributor |
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan |
|
| dc.creator |
Oktaviani, Susanti |
|
| dc.creator |
Suhardini, Asep Dudi |
|
| dc.creator |
Hakim, Arif |
|
| dc.date |
2020-08-25 |
|
| dc.date.accessioned |
2021-03-15T03:23:23Z |
|
| dc.date.available |
2021-03-15T03:23:23Z |
|
| dc.identifier |
http://karyailmiah.unisba.ac.id/index.php/paud/article/view/23991 |
|
| dc.identifier |
10.29313/.v6i2.23991 |
|
| dc.identifier.uri |
http://hdl.handle.net/123456789/28157 |
|
| dc.description |
Abstrack. This research is motivated by the lack of inculcation of the values of child courtesy which is reflected in the way children behave while carrying out learning activities at school. So far, there are still many adults who do not realize that the actual behavior of children when they are around them does small things which are aimed at bad behavior. Little things like not saying sorry, asking for help, even excuse me, have become important points for early childhood to be trained in their polite personality. Embedding the value of courtesy for children's learning is still low and the learning model used so far has not been able to improve the development of the values of courtesy of students. This study aims to strive to instill the values of manners for children aged 4-5 years through the story method in one of the kindergartens Bandung so that it can improve the polite and polite behavior of students. This research is a type of classroom action research (Classroom Action Research) which is collaborative. The data collection technique used was observation so that the instruments in this study were observation sheets, documentation and data analysis used were descriptive quantitative. The research subjects were 12 children aged 4-5 years, consisting of 5 boys and 7 girls. In the results of the initial or pre-cycle conditions of planting the values of child courtesy of 38.53% after the first cycle of research was carried out, increasing to 5 (58.32%) children, because they had not met the indicators of success, it was continued in cycle II. After taking action in cycle II, it increased to 12 (89.23%) children who were able to instill the values of courtesy by getting the results to develop as expected. Based on the results of this study, it can be concluded that the application of the values of child courtesy through the story method can improve the polite and polite behavior of children aged 4-5 years at one of the kindergartens Bandung.Keywords: Manners, Story Method.Abstrak. Penelitian ini dilatar belakangi oleh minimnya penanaman nilai-nilai sopan santun anak yang terefleksikan dari cara berperilaku anak saat melakukan kegiatan pembelajaran di sekolah. Selama ini, masih banyak orang dewasa yang tidak menyadari bahwa sesungguhnya perilaku anak saat berada didekat mereka melakukan hal-hal kecil yang tertuju pada perilaku kurang baik. Hal kecil seperti tidak mengucapkan maaf, meminta tolong, bahkan permisi, sudah menjadi poin penting bagi anak usia dini untuk dilatih dalam kepribadian sopan santunnya. Menanamkan nilai sopan santun untuk pembelajaran anak juga masih rendah dan model pembelajaran yang digunakan selama ini belum mampu meningkatkan perkembangan nilai-nilai sopan santun peserta didik. Penelitian ini bertujuan untuk mengupayakan penanaman nilai-nilai sopan santun anak usia 4-5 tahun melalui metode cerita di salah satu TK Bandung sehingga dapat meningkatkan perilaku sopan dan santun peserta didik. Penelitian ini merupakan jenis penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) yang bentuknya kolaboratif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan observasi sehingga instrumen dalam penelitian ini berupa lembar observasi, dokumentasi dan analisis data yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif. Subjek penelitian ialah anak usia 4-5 tahun sebanyak 12 orang peserta didik yang terdiri dari 5 orang anak laki-laki, dan 7 orang anak perempuan. Pada hasil kondisi awal atau pra siklus penanaman nilai-nilai sopan santun anak sejumlah 38,53% setelah dilakukan penelitian siklus I, meningkat menjadi 5 (58,32%) anak, karena belum memenuhi indokator keberhasilah maka dilanjutkan pada siklus II. Setelah dilakukan tindakan pada siklus II meningkat menjadi 12 (89,23%) anak yang mampu menanamkan nilai-nilai sopan santun dengan mendapat hasil berkembang sesuai harapan. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa penerapan penanaman nilai-nilai sopan santun anak melalui metode cerita dapat meningkatkan perilaku sopan dan santun anak usia 4-5 tahun di salah satu TK Bandung.Kata Kunci: Sopan Santun, Metode Cerita |
|
| dc.format |
application/pdf |
|
| dc.language |
eng |
|
| dc.publisher |
Universitas islam Bandung |
|
| dc.relation |
http://karyailmiah.unisba.ac.id/index.php/paud/article/view/23991/pdf |
|
| dc.rights |
Copyright (c) 2020 Prosiding Pendidikan Guru PAUD |
|
| dc.source |
Prosiding Pendidikan Guru PAUD; Vol 6, No 2, Pendidikan Guru PAUD (Agustus, 2020); 207-212 |
|
| dc.source |
Prosiding Pendidikan Guru PAUD; Vol 6, No 2, Pendidikan Guru PAUD (Agustus, 2020); 207-212 |
|
| dc.source |
2460-6421 |
|
| dc.source |
10.29313/.v6i2 |
|
| dc.subject |
Pendidikan Guru PAUD |
|
| dc.subject |
Sopan Santun, Metode Cerita |
|
| dc.title |
Penanaman Nilai-Nilai Sopan Santun Anak Usia 4-5 Tahun Melalui Metode Cerita di TK Bandung |
|
| dc.type |
info:eu-repo/semantics/article |
|
| dc.type |
info:eu-repo/semantics/publishedVersion |
|
| dc.type |
Peer-reviewed Article |
|
| dc.type |
Kualitatif |
|