Description:
Abstract. Sukamiskin Bandung Class 1 Penitentiary Institution is an institution under the auspices of the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia regional office in West Java. The Penitentiary has a superior program, the Al Hidayah Pesantren Sukamiskin Penitentiary Institute Bandung in learning at the Al Hidayah Pesantren fostered residents follow the PAI Program managed by LAPAS. Targeted residents can read and memorize the Koran, change their character for the better, must perform five daily prayers and sunnah prayers so that when they leave Sukamiskin Prison they become religious and do not return to LAPAS. Researchers compile the formulation of the problem in the form of questions as follows: (1) How is the planned PAI program in fostering the religious character of fostered citizens at Sukamikin Penitentiary in Bandung ?, (2) How is the implementation of the PAI program in fostering the religious character of fostered citizens at Sukamikin Penitentiary in Bandung? in Bandung ?, (3) How is the evaluation of the planned PAI program in fostering the religious character of fostered citizens at the Sukamikin Penitentiary in Bandung ?, (4) What factors support and inhibit the PAI's activities in fostering the religious character of fostered citizens at the Penitentiary Sukamikin in Bandung ?. The purpose of this study was to determine the planning, implementation, evaluation, supporting factors and inhibiting learning of Islamic Education at Al Hidayah Islamic Boarding School Sukamiskin Penitentiary in Bandung. The research method used is the method used, the case study method. This research was conducted by the Al Hidayah Islamic Boarding School Sukamiskin Penitentiary in Bandung. The research techniques used, namely interviews, observation, and study documentation. The subjects of this study were the manager of LAPAS personality development, PAI coaches and fostered residents at Al Hidayah Sukamiskin Islamic Boarding School in Bandung.Keywords: PAI Education Program, Religious Character, Guided Residents.Abstract. Lembaga Pemsyarakatan kelas 1 Sukamiskin Bandung merupakan lembaga yang di bawah naungan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia kantor wilayah Jawa Barat. Lembaga Pemasyarakatan tersebut memiliki program yang unggul, yaitu Pesantren Al Hidayah Lembaga Pemsyarakatan Sukamiskin Bandung pada pembelajaran di Pesantren Al Hidayah warga binaan mengikuti Program PAI yang dikelola oleh LAPAS. Warga binaan ditargetkan bisa membaca dan menghafal al-Qur’an, mengubah karakter menjadi lebih baik, wajib melaksanakan sholat lima waktu maupun shalat sunnah agar ketika keluar dari LAPAS Sukamiskin mereka menjadi memiliki karakter religius dan tidak kembali lagi ke LAPAS. Peneliti menyusun rumusan masalah dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut: (1) Bagaimana program PAI yang direncanakan dalam membina karakter religius warga binaan di Lembaga Pemasyarakatan Sukamikin di Bandung?, (2) Bagaimana pelaksanaan program PAI dalam membina membina karakter religius warga binaan di Lembaga Pemasyarakatan Sukamikin di Bandung?, (3) Bagaimana evaluasi program PAI yang direncanakan dalam membina karakter religius warga binaan di Lembaga Pemasyarakatan Sukamikin di Bandung?, (4) Faktor apa saja yang menjadi pendukung dan penghambat dalam kegiatan PAI dalam membina karakter religius warga binaan di Lembaga Pemasyarakatan Sukamikin di Bandung?. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, faktor pendukung dan penghambat pembelajaran PAI di Pesantren Al Hidayah Lembaga Pemasyarakatan Sukamiskin di Bandung. Metode penelitian yang digunakan metode yang digunakan, yaitu metode studi kasus. Penelitian ini dilakukan Pesantren Al Hidayah Lembaga Pemasyarakatan Sukamiskin di Bandung. Teknik penelitian yang digunakan, yaitu wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Subjek penelitian ini adalah pengelola pembinaan kepribadian LAPAS, Pembina PAI dan warga binaan di Pesantren Al Hidayah Sukamiskin di Bandung.Kata Kunci: Program Pendidikan PAI, Karakter Religius, Warga Binaan