Universitas Islam Bandung Repository

Implikasi Pendidikan Q.S. Al-Hadid Ayat 20 tentang Sikap terhadap Hidup dalam Upaya Menghindari Perilaku Ujub

Show simple item record

dc.contributor Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
dc.creator Halimi, Agus
dc.creator Khambali, Khambali
dc.date 2020-08-25
dc.date.accessioned 2021-03-15T03:31:33Z
dc.date.available 2021-03-15T03:31:33Z
dc.identifier http://karyailmiah.unisba.ac.id/index.php/pai/article/view/24074
dc.identifier 10.29313/.v6i2.24074
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/28230
dc.description Abstrak. Life in the world is a game and a joke. There are times of victory and there are times of defeat. One thing led to another. It was a pleasure to be deceived, the agony to be temporary suggestion. But that's what life is about in the world. What a contrast to the one true and eternal in the next. Whoever is happy will be happy forever, nor will god ever elevate man, one in Qs. Al-hadid verse 20 to have no inordinate love for the life of the mortal world. It is not uncommon for humans to be amazed at themselves over the things they gain in the world and to feel that they are the fruits of their own labor, forgetting that god's true self has done him favors. It is called ujub, including misconduct that can lead humans to destruction. The purpose of this research is to: (1). To find out what the regulators have to say about the nature of Qs. Al- hadid verse 20, (2). To learn the essence contained in Qs Al-hadid verse 20, (3). To get the opinion of experts on reference to reference and how to evade it, (4). To learn the implications of Qs Al-hadid verse 20 on attitudes toward life in an effort to avoid reference behavior.The result of the research is that in Qs. Al-hadid verse 20 explains that god has warned people of the lack of world life. It is merely a game, of jokes, of jewels, of pride, of wealth, of herding. Essence Qs. Al-hadid verse 20 is (1) A Muslim is forbidden to love the world because god views the life of the world as nothing more than a game, a banter, a mere bauble, and a proud pride about the wealth and children. (2) A Muslim must believe that the world is doomed. As with plants bathed in rainwater, fresh green then yellow, drying up. It finally broke. (3) A Muslim must always be amar ma'ruf nahi munkar because in the afterlife humans will receive one of two possible recompense: divine vengeance or torture. (4) A Muslim must believe that the world is a deceptive pleasure to be aware of.Key word: Qs Al-Hadid verse 20, Life, Love of the world, Ujub. Abstrak. Kehidupan di dunia merupakan permainan dan senda gurau. Ada kalanya menang dan ada kalanya kalah. Susah dan senang silih berganti. Senangnya merupakan kesenangan yang menipu, sedihnya merupakan kesengsaraan yang sementara. Namun itulah hakikat hidup di dunia. Sungguh berbeda dengan kehidupan sejati dan abadi di akhirat nanti. Barangsiapa senang, maka ia akan senang selamanya, begitupun sebaliknya. Allah senantiasa memperingatkan manusia, salah satunya dalam Qs. Al-Hadid ayat 20 agar tidak memiliki rasa cinta yang berlebihan terhadap kehidupan dunia yang fana. Yang tidak jarang membuat manusia menjadi takjub pada dirinya sendiri atas hal-hal yang ia peroleh di dunia dan merasa hal tersebut adalah hasil kerja kerasnya sendiri, ia lupa bahwa sejatinya Allahlah yang telah memberikannya nikmat. Perilaku itu disebut ujub, termasuk perilaku tercela yang bisa menghantarkan manusia pada kehancuran. Tujuan penelitian ini adalah untuk: (1). Untuk mengetahui pendapat para Mufassir tentang hakikat hidup dari QS. Al- Hadid ayat 20, (2). Untuk mengetahui esensi yang terkandung dalam QS Al-Hadid ayat 20, (3). Untuk mengetahui pendapat para ahli terhadap sifat ujub dan cara menghindarinya, (4). Untuk mengetahui implikasi dari QS Al-Hadid ayat 20 tentang sikap terhadap hidup dalam upaya menghindari perilaku ujub. Hasil dari penelitian adalah bahwa di dalam Qs. Al-Hadid ayat 20 menjelaskan Allah telah memperingatkan manusia akan rendahnya kehidupan dunia. Hanya sebatas permainan, senda gurau, perhiasan, ajang berbangga-bangga, juga memperbanyak harta dan keturunan. Esensi Qs. Al-Hadid ayat 20 adalah (1). Seorang muslim dilarang memiliki sifat hubbu dunya karena Allah Swt menilai rendah kehidupan dunia hanya sebagai permainan, senda gurau, perhiasan, ajang bermegah-megah, dan berbangga-bangga mengenai banyaknya harta dan anak. (2). Seorang muslim harus meyakini bahwa dunia pasti akan hancur. Sebagaimana halnya tanaman yang disiram air hujan, hijau segar kemudian menguning, mengering, dan akhirnya hancur. (3). Seorang muslim harus senantiasa amar ma’ruf nahi munkar karena di akhirat manusia akan menerima satu dari dua kemungkinan balasan:  keridhaan Allah atau siksaan. (4). Seorang muslim harus meyakini bahwa dunia adalah kesenangan yang menipu yang harus diwaspadai.Kata Kunci : Qs Al-Hadid ayat 20, Kehidupan, Cinta dunia, Ujub.
dc.format application/pdf
dc.language eng
dc.publisher Universitas islam Bandung
dc.relation http://karyailmiah.unisba.ac.id/index.php/pai/article/view/24074/pdf
dc.rights Copyright (c) 2020 Prosiding Pendidikan Agama Islam
dc.source Prosiding Pendidikan Agama Islam; Vol 6, No 2, Pendidikan Agama Islam (Agustus, 2020); 219-221
dc.source Prosiding Pendidikan Agama Islam; Vol 6, No 2, Pendidikan Agama Islam (Agustus, 2020); 219-221
dc.source 2460-6413
dc.source 10.29313/.v6i2
dc.subject Pendidikan Agama Islam
dc.subject Qs Al-Hadid ayat 20, Kehidupan, Cinta dunia, Ujub.
dc.title Implikasi Pendidikan Q.S. Al-Hadid Ayat 20 tentang Sikap terhadap Hidup dalam Upaya Menghindari Perilaku Ujub
dc.type info:eu-repo/semantics/article
dc.type info:eu-repo/semantics/publishedVersion
dc.type Peer-reviewed Article
dc.type Kualitatif


Files in this item

Files Size Format View

There are no files associated with this item.

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search Unisba Repository


Browse

My Account