Universitas Islam Bandung Repository

Implikasi Pendidikan dari QS Ali-Imran Ayat 33-37 Tentang Kisah Keluarga Imran terhadap Pola Asuh Anak

Show simple item record

dc.contributor Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
dc.creator Wahyuni, Khoiriyah
dc.creator Hayati, Fitroh
dc.creator Surbiantoro, Eko
dc.date 2021-01-22
dc.date.accessioned 2021-03-15T03:31:33Z
dc.date.available 2021-03-15T03:31:33Z
dc.identifier http://karyailmiah.unisba.ac.id/index.php/pai/article/view/26058
dc.identifier 10.29313/.v7i1.26058
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/28233
dc.description Abstract. The The environment closest to the child generally comes from the family, the first and foremost care in the child's life comes from the family, because the family is a place for the child to receive guidance and direction. Many parents make mistakes in child rearing patterns. This is due to the mistake of parents who are careless and reluctant in choosing a nanny for their child. There is one story in the Qur’an that can be exemplified by parents so as not to be wrong in the pattern of child rearing, namely the story of Imran’s family. The story of Imran's family emphasizes the importance of family building and the success of parents in bringing their family members into a pious individual. This research is limited to several research questions, namely: (1) What do the commentators think about the story of Imran's family? (2) What is the essence contained in the story of Imran's family? (3) What are the experts' views on the concept of child education and child care patterns? (4) What are the educational implications contained in QS. Ali Imran verses 33-37 ?. To answer the problem is by using the method of Tahlili tafsit approach. This study collects the relevant verses and then studies them from various angles. In this study, the Descriptive Analysis method is also used by collecting data, reviewing data, then analyzing the data and summarizing the results of the analysis. Imran as a descendant of the prophet Jacob a.s. and it can be concluded that the Imran family is the only family that is used as the name of the surah in the Qur'an based on the results of research. This family is an ordinary family that is praised in line with the family of the prophets. Imran and Hannah have a child named Maryam. Maryam is a woman who always maintains honor and is the best woman of her time. This research can be used as a guide by every parent and Muslim to be known, used as a guide, and understood in order to make the family sakinah, mawaddah, warahmah. In QS Ali-Imran verses 33-37, the essence contained is: (1) Parents must keep their families and themselves away from the fire of hell and the cursed demons. (2) Parents must provide good mental, physical, spiritual and environmental education for their children. (3) as a babysitter should qualify as a good babysitter. The implications contained in QS Ali-Imran verses 33-37 are: (1) Protecting the family and himself from the fire of hell is a form of obedience to Allah SWT. (2) Providing mental, physical, spiritual and good environmental education is a form of parental responsibility for the trust that has been given by Allah SWT. (3) Parents are responsible for choosing a caregiver and educator in providing the application of parenting patterns to their children.Keywords: Imran’s family, Educational Implications, Parenting Abstrak.Lingkungan terdekat dengan anak umumnya berasal dari keluarga, pengasuhan pertama dan utama dalam kehidupan anak berasal dari keluarganya, karena keluarga merupakan tempat bagi anak untuk mendapatkan bimbingan dan pengarahan. Banyak orang tua yang melakukan kesalahan dalam pola asuh anak. Hal tersebut terjadi karena kesalahan orang tua yang ceroboh dan seenaknya dalam memilih pengasuh bagi anaknya. Terdapat salah satu kisah dalam Al-Qur’an yang dapat di contoh oleh orang tua agar tidak salah dalam pola asuh anak, yaitu kisah keluarga Imran. Kisah keluarga Imran menekankan pentingnya pembinaan keluarga dan keberhasilan orang tua dalam membawa anggota keluarganya menjadi individu yang shaleh shalehah. Penelitian ini dibatasi pada beberapa pertanyaan penilitan yaitu: (1) Bagaimana pendapat para mufasir mengenai kisah keluarga Imran? (2) Apa esensi yang terkandung dalam kisah keluarga Imran? (3) Bagaimana pandangan para ahli tentang konsep pendidikan anak serta pola asuh anak? (4) Bagaimana implikasi pendidikan yang terkandung dalam QS. Ali Imran ayat 33-37?. Untuk menjawab permasalahan tersebut yaitu dengan menggunakan metode pendekatan tafsit Tahlili. Penelitian ini mengumpulkan ayat-ayat yang berkaitan kemudian dikaji dari berbagai sudut. Dalam penelitian ini, metode Deskriptif Analisis pula digunakan dengan cara mengumpulkan data, mengkaji data, kemudian menganalisis data serta menyimpulkan hasil dari analisis tersebut. Imran sebagai keturunan dari nabi Yakub a.s. dan dapat disimpulkan bahwa keluarga Imran adalah keluarga satu-satunya yang dipakai menjadi nama surah dalam Al-quran berdasarkan hasil penelitian. Keluarga Ini adalah keluarga biasa yang dipuji sejajar dengan keluarga para nabi. Imran bersama Hannah memiliki anak bernama Maryam. Maryam adalah wanita yang selalu menjaga kehormatan dan menjadi wanita terbaik pada masanya. Penelitian ini dapat dijadikan pedoman oleh setiap orang tua maupun kaum muslim untuk diketahui, dijadikan pedoman, dan dipahami agar dapat menjadikan keluarga sakinah, mawaddah, warahmah. Dalam QS Ali-Imran ayat 33-37, esensi yang terkandung adalah: (1) Orang tua wajib menjauhkan keluarga maupun dirinya sendiri dari api neraka dan gangguan setan yang terkutuk. (2) Orang tua harus memberikan pendidikan akal, fisik, ruhani dan lingkungan yang baik bagi anaknya. (3) sebagai pengasuh anak hendaknya memenuhi syarat sebagai pengasuh yang baik. Implikasi yang terkandung dalam QS Ali-Imran ayat 33-37 adalah: (1) Menjaga keluarga dan dirinya sendiri dari api neraka merupakan wujud ketaatan kepada Allah Swt. (2) Memberikan pendidikan akal, fisik, ruhani dan lingkungan yang baik merupakan bentuk tanggung jawab orang tua atas amanah yang telah diberikan oleh Allah Swt. (3) Orang tua bertanggung jawab dalam memilih pengasuh dan pendidik dalam memberikan penerapan pola asuh pada anaknya.Kata Kunci: Keluarga Imran, Implikasi Pendidikan, Pola Asuh Anak 
dc.language id
dc.publisher Universitas islam Bandung
dc.rights Copyright (c) 2021 Prosiding Pendidikan Agama Islam
dc.source Prosiding Pendidikan Agama Islam; Vol 7, No 1, Pendidikan Agama Islam (Februari, 2021); 27-31
dc.source Prosiding Pendidikan Agama Islam; Vol 7, No 1, Pendidikan Agama Islam (Februari, 2021); 27-31
dc.source 2460-6413
dc.source 10.29313/.v7i1
dc.subject Pendidikan Agama Islam
dc.subject Keluarga Imran, Implikasi Pendidikan, Pola Asuh Anak
dc.title Implikasi Pendidikan dari QS Ali-Imran Ayat 33-37 Tentang Kisah Keluarga Imran terhadap Pola Asuh Anak
dc.type info:eu-repo/semantics/article
dc.type info:eu-repo/semantics/publishedVersion
dc.type Peer-reviewed Article
dc.type Kualitatif


Files in this item

Files Size Format View

There are no files associated with this item.

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search Unisba Repository


Browse

My Account