Universitas Islam Bandung Repository

Penjatuhan Pidana Penjara terhadap Pelaku Penyalahgunaan Narkotika Tanpa Dilakukan Rehabilitasi Dihubungkan dengan UU No 35 Tahun 2009 dan SEMA No 4 Tahun 2010

Show simple item record

dc.contributor Fakultas Hukum
dc.creator Aminah, Siti
dc.creator Setiadi, Edi
dc.date 2020-08-24
dc.date.accessioned 2021-03-15T03:34:17Z
dc.date.available 2021-03-15T03:34:17Z
dc.identifier http://karyailmiah.unisba.ac.id/index.php/hukum/article/view/22950
dc.identifier 10.29313/.v6i2.22950
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/28425
dc.description Abstract. With the increasing misuse of the government narcotics made revision/renewal of the LAW No. 22 of 1997 into LAW No. 35 year 2009, this legislation governs how criminal acts for a narcotic abuse that is categorized as an addict rather than a distributor. In Indonesia, there are some cases that should be rehabilitated but put into prison as in case of number 1121/Pid. SUS/2019/PN.Blb. NANANG WIDARYA Bin DASIM with the evidence of shabu 0.16 gram in prison criminal verdict 4 years but according to the law should be rehabilitation. It is inversely proportional to the case of Jefri Nickol with the verdict of the matter 941/PID. SUS/2019/PN JKT. CELLS which are supposed to be under Law No. 35 year 2009 sentenced to imprisonment because the evidence is not rehabilitated.Keywords : Law Enforcement, Narcotics, Judge's Decision.Abstrak. Dengan semakin meningkatnya penyalahgunaan narkotika pemerintah melakukan revisi/pembaharuan dari UU No. 22 tahun 1997 menjadi UU Nomor 35 tahun 2009, undang-undang ini mengatur bagaimana tindak pidana bagi seorang penyalahgunaan narkotika yang dikategorikan sebagai pecandu bukan pengedar. Di Indonesia sendiri terdapat beberapa kasus yang seharusnya direhabilitasi namun dimasukan ke dalam penjara seperti kasus Nomor 1121/Pid.SUS/2019/PN.Blb. NANANG WIDARYA Bin DASIM dengan barang bukti shabu 0.16 gram di vonis pidana penjara 4 tahun padahal menurut undang-undang tersebut seharusnya dilakukan rehabilitasi. hal tersebut berbanding terbalik dengan kasus Jefri Nickol dengan putusan perkara 941/pid.sus/2019/PN JKT.SEL yang seharusnya menurut undang undang no 35 tahun 2009 divonis pidana penjara dikarenakan barang buktinya bukan direhabilitasi.Kata Kunci : Penegakan Hukum, Narkotika, Putusan Hakim. 
dc.format application/pdf
dc.language eng
dc.publisher Universitas Islam Bandung
dc.relation http://karyailmiah.unisba.ac.id/index.php/hukum/article/view/22950/pdf
dc.rights Copyright (c) 2020 Prosiding Ilmu Hukum
dc.source Prosiding Ilmu Hukum; Vol 6, No 2, Prosiding Ilmu Hukum (Agustus, 2020); 581-584
dc.source Prosiding Ilmu Hukum; Vol 6, No 2, Prosiding Ilmu Hukum (Agustus, 2020); 581-584
dc.source 2460-643X
dc.source 10.29313/.v6i2
dc.subject Ilmu Hukum
dc.subject Penegakan Hukum, Narkotika, Putusan Hakim.
dc.title Penjatuhan Pidana Penjara terhadap Pelaku Penyalahgunaan Narkotika Tanpa Dilakukan Rehabilitasi Dihubungkan dengan UU No 35 Tahun 2009 dan SEMA No 4 Tahun 2010
dc.type info:eu-repo/semantics/article
dc.type info:eu-repo/semantics/publishedVersion
dc.type Peer-reviewed Article
dc.type Kualitatif


Files in this item

Files Size Format View

There are no files associated with this item.

This item appears in the following Collection(s)

  • Sp - Ilmu Hukum [914]
    Koleksi skripsi ringkas dalam format artikel Fakultas Hukum

Show simple item record

Search Unisba Repository


Browse

My Account