Universitas Islam Bandung Repository

Penegakan Hukum atas Penyelundupan Barang Impor Berupa Kendaraan Sepeda Motor Dihubungkan dengan Kerugian Negara

Show simple item record

dc.contributor Fakultas Hukum
dc.creator Fauziah, Annisa Nur
dc.creator Heniarti, Dini Dewi
dc.date 2020-08-25
dc.date.accessioned 2021-03-15T03:34:31Z
dc.date.available 2021-03-15T03:34:31Z
dc.identifier http://karyailmiah.unisba.ac.id/index.php/hukum/article/view/23813
dc.identifier 10.29313/.v6i2.23813
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/28439
dc.description Abstract. Smuggling is a complex problem for the Indonesian government, especially as a developing country, because it is a disorder that can concern the joints of the nation namely ideology, politics, economics, social, defense and security. Smuggling is one type of crime that is very dangerous to the State's economy, moreover the State of Indonesia must realize the ideals contained in the opening of the 1945 Constitution which is promoting general prosperity. One example of a recent case is the smuggling of the Harley motorcycle case. Davidson and Brompton Bicycles, Soekarno Hatta Airport Customs Examination of the new Garuda GA9721 Airbus A330900 aircraft, the Directorate General of Customs and Excise found several suitcases and 18 brown boxes on the aircraft hull. All of these items have bag claims as passenger luggage, based on examination found 15 coil in the name of SAS, the box contains used Harley Davidson Motor components with decomposed condition, based on the facts found 3 coli containing two Brompton bikes with new conditions, while the estimated bicycle value 50 million to 60 million per unit. From the above background, several identification problems can be drawn, namely how are the obstacles found in smuggling imported goods in the form of motorcycle vehicles related to state losses and how the implementation of Law Number 17 of 2006 concerning Customs in smuggling Harley Davidson motorcycles at Soekarno Hatta Airport, Tangerang. In accordance with the Problem Identification mentioned above, the purpose of this legal research is to find out and understand how the Obstacles found in smuggling imported goods in the form of motorcycle vehicles are related to State losses and to know and understand how the Implementation of Law Number 17 of 2006 concerning Customs in smuggling Harley Davidson motorbike at Soekarno Hatta Airport, Tangerang. Based on the results of the problem and the identification of the problem, several conclusions can be drawn, namely smuggling (smuggling or smokkle) is a violation in exports or imports, by not fulfilling applicable laws and regulations and causing state losses. State losses can be known as a real shortage of money originating from state levies that are not paid or deposited to the State treasury by smugglers and Regarding the implementation of sanctions against smuggling offenders regulated in the provisions of Article 102, Article 102 A and Article 102 B of the Law Customs. The application of criminal sanctions in the form of imprisonment and fines which are cumulative in nature, however there is a weakness in this law is that the concept of "controlling State losses" has not yet been clearly regulated.Keywords: Smuggling, Customs and Excise, Harley DavidsonAbstrak. Penyelundupan adalah masalah yang komplek bagi pemerintah Indonesia, terutama sebagai Negara yang sedang membangun, karena merupakan gangguan yang dapat menyangkut sendi bangsa yaitu ideology, politik, ekonomi, social, pertahanan dan keamanan. Penyelundupan adalah salah satu jenis kejahatan yang sangat membahayakan perekonomian Negara, apalagi Negara Indonesia harus mewujudkan cita-cita yang terdapat dalam pembukaan Undang-Undang Dasar Tahun 1945 yaitu memajukan kesejahtraan umum Salah satu contoh kasus yang baru-baru ini terjadi adalah penyelundupan kasus motor Harley-Davidson dan Sepeda Brompton, Bea Cukai Bandara Soekarno Hatta melakukan pemeriksaan atas pesawat baru garuda GA9721 Airbus A330900, Direktorat Jendral Bea dan Cukai menemukan beberapa koper dan 18 boks warna cokelat di lambung pesawat. Keseluruhan barang tersebut memiliki klaim tas sebagai bagasi penumpang, berdasarkan pemeriksaan ditemukan 15 koil atas nama SAS, kotak tersebut berisi komponen Motor Harley Davidson bekas dengan kondisi terurai, berdasarkan fakta yang ditemukan 3 koli yang berisi dua sepeda Brompton dengan kondisi baru, sedangkan nilai sepedenya diperkirakan 50 juta hingga 60 juta per unit. Dari latar belakang diatas dapat ditarik beberapa identifikasi masalah yaitu Bagaimanakah Kendala yang ditemukan atas penyelundupan barang impor berupa kendaraan sepeda motor dihubungkan dengan kerugian Negara dan Bagaimana implementasi Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2006 Tentang Kepabeanan dalam penyelundupan motor Harley Davidson di Bandara Soekarno Hatta Tangerang. Sesuai dengan Identifikasi Masalah tersebut diatas maka tujuan penelitian hukum ini yaitu Untuk mengetahui dan memahami bagaimana Kendala yang ditemukan atas penyelundupan barang impor berupa kendaraan sepeda motor dihubungkan dengan kerugian Negara dan Untuk mengetahui dan memahami bagaimana Implementasi Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2006 Tentang Kepabeanan dalam penyelundupan motor Harley Davidson di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang. Berdasarkan hasil permasalahan dan identifikasi masalah maka dapat ditarik beberapa kesimpulan yaitu Tindak pidana penyelundupan (Smuggling atau smokkle) merupakan pelanggaran dalam ekspor atau impor, dengan tidak memenuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku dan menimbulkan kerugian Negara. Kerugian Negara tersebut dapat diketahui seperti kekurangan uang yang nyata yang berasal dari pungutan Negara yang tidak dibayar atau disetor kepada kas Negara oleh penyelundup serta Mengenai implementasi sanksi terhadap pelaku tindak pidana penyelundupan diatur dalam ketentuan Pasal 102, Pasal 102 A dan Pasal 102 B Undang-Undang Kepabeanan. Penerapan sanksi pidana yakni berupa pidana penjara dan pidana denda yang bersifat kumulatif, namun terdapat kelemahan dalam undang-undang ini yakni belum diatur konsep “pengemnalian kerugian Negara” secara jelas.Kata Kunci: Penyelundupan, Bea dan Cukai, Harley Davidson
dc.format application/pdf
dc.language eng
dc.publisher Universitas Islam Bandung
dc.relation http://karyailmiah.unisba.ac.id/index.php/hukum/article/view/23813/pdf
dc.rights Copyright (c) 2020 Prosiding Ilmu Hukum
dc.source Prosiding Ilmu Hukum; Vol 6, No 2, Prosiding Ilmu Hukum (Agustus, 2020); 648-652
dc.source Prosiding Ilmu Hukum; Vol 6, No 2, Prosiding Ilmu Hukum (Agustus, 2020); 648-652
dc.source 2460-643X
dc.source 10.29313/.v6i2
dc.subject Ilmu Hukum
dc.subject Penyelundupan, Bea dan Cukai, Harley Davidson
dc.title Penegakan Hukum atas Penyelundupan Barang Impor Berupa Kendaraan Sepeda Motor Dihubungkan dengan Kerugian Negara
dc.type info:eu-repo/semantics/article
dc.type info:eu-repo/semantics/publishedVersion
dc.type Peer-reviewed Article
dc.type Kualitatif


Files in this item

Files Size Format View

There are no files associated with this item.

This item appears in the following Collection(s)

  • Sp - Ilmu Hukum [914]
    Koleksi skripsi ringkas dalam format artikel Fakultas Hukum

Show simple item record

Search Unisba Repository


Browse

My Account