Abstract. The juvenile delinquency behavior that causes adolescents to undergo a period of detention in prison requires further exploration of the factors that cause juvenile delinquency. So that it can develop prevention programs that will be right on target. One of the main factors of concern for the increase in juvenile delinquency, especially in indonesia is parental attachment and peer attachment factor. This study aims to describe the attachment between adolescents with mothers, fathers, and peer groups towards juvenile delinquency especially adolescent known as anak didik pemasyarakatan (Andikpas) in Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas II Pekanbaru. Attachment is an individual's perception of the affective and cognitive dimensions in relation to the attachment figure (Bowlby, 1982). The research method used is descriptive using a quantitative approach. The population of this study were all of the LPKA Pekanbaru andikpas totaling 46 people. Data were collected using interview techniques with the help of the Inventory of Parent and Peer Attachment Revised (IPPA-R) questionnaire from Armsden and Grenberg (2009) to measure adolescent attachment to mothers, fathers, and peers. The results obtained are that there are similarities between parental attachments and peer attachments, namely, 65% of them have High Security of Parental and Peer Attachments, while 35% of Andikpas have Low Security of Parental and Peer Attachments.Keywords: Parental Attachment, Peer Attachment, Andikpas, LPKAAbstrak. Perilaku kenakalan remaja yang menyebabkan remaja harus menjalani masa pembinaan di Lapas memerlukan pendalam lebih lanjut mengenai faktor-faktor penyebab terjadinya kenakalan remaja. Sehingga dapat mengembangkan program pencegahan yang akan tepat sasaran. Salah satu faktor utama yang menjadi perhatian bagi meningkatnya kenakalan remaja terutama di Indonesia adalah parental attachment dan peer attachment. Penelitian ini bertujuan menggambarkan attachment antara remaja dengan ibu, ayah, dan teman sebaya terhadap kenakalan remaja khususnya yang menjadi anak didik pemasyarakatann (Andikpas) di Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas II Pekanbaru. Attachment adalah persepsi individu tentang dimensi afektif dan kognitif dalam hubungannya dengan figur attachment (Bowlby, 1982). Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Populasi penelitian ini adalah seluruh andikpas LPKA Pekanbaru yang berjumlah 46 orang. Pengambilan data dilakukan dengan teknik wawancara dengan bantuan kuesioner Inventory of Parent and Peer Attachment Revised (IPPA-R) dari Armsden dan Grenberg (2009) untuk mengukur kelekatan remaja dengan ibu, ayah, dan teman sebaya. Hasil yang diperopleh adalah terdapat kesamaan antara parental attachment dengan peer attachment yaitu, sebesar 65% andikpas memiliki High Security of Parental dan Peer Attachment sedangkan sebanyak 35% Andikpas, memiliki Low Security of Parental dan Peer Attachment.Kata Kunci: Kelekatan Orang Tua, Kelekatan Teman Sebaya, Andikpas, LPKA