Description:
Abstract. The millennial generation is a potential generation because people who are included in the millennial generation are closely related to technology. The development of increasingly renewable technology allows the millennial generation to accommodate creative and original ideas in their activities. The millennial generation is also a generation that wants a work-life balance. So, they will optimize how to balance their work and personal life. The purpose of this study was to obtain an overview of the cognitive and psychosocial development in the Bandung City TPA work program. Child Care Center (TPA) is a form of PAUD (Early Childhood Education) unit in the field of non-formal education that organizes educational programs starting from birth to children aged 6 years. The research method used is descriptive quantitative. The measuring instrument is an open questionnaire derived from the technical guidelines for TPA. The sampling method used was incidental sampling. The results showed that 15 TPA were respondents who made programs tailored to the cognitive and psychosocial growth needs of children according to their age. In the recruitment of educators, each TPA has qualifications but has not emphasized the ownership of special certification related to careKeywords: cognitive development, psychosocial, daycare, programAbstrak. Generasi milenial merupakan generasi yang potensial karena masyarakat yang termasuk dalam generasi milenial lekat dengan teknologi. Perkembangan teknologi yang semakin terbarukan membuat generasi milenial dapat mengakomodir ide kreatif dan orisinil dalam aktivitas mereka. Generasi milenial juga merupakan generasi yang menginginkan work-life balance. Jadi, mereka akan mengoptimalkan bagaimana agar pekerjaan dan kehidupan personal mereka seimbang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran mengenai perkembangan kognisi dan psikososial dalam program kerja TPA Kota Bandung. Tempat Penitipan Anak (TPA) adalah salah satu bentuk satuan PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) di bidang pendidikan nonformal yang menyelenggarakan program pendidikan terhitung sejak anak lahir sampai dengan anak usia 6 tahun. Metode penelitian yang dilakukan adalah deskriptif kuantitatif. Alat ukur berupa angket terbuka yang diturunkan dari juknis TPA. Metode sampling yang digunakan adalah insidental sampling. Hasil penelitian menunjukan 15 TPA yang menjadi responden membuat program yang disesuaikan dengan kebutuhan pertumbuhan kognisi dan psikososial anak sesuai dengan usianya. Pada rekrutmen pendidik, setiap TPA memiliki kualifikasi namun belum menekankan pada kepemilikan sertifikasi khusus terkait pengasuhanKata Kunci: perkembangan kognisi, psikososial, TPA, program.