Description:
Abstract. The issue of the problem behind the existence of this research is the issue of decreasing water quality of the Citarum and Citarum rivers as well as the development of the water quality of the Citarum River. So that there is an indication of a problem in the suitability of land use around the Citarum river in Katapang District, Katapang District after being seen in the RTRW that it is included in the Soreang-Kutawaringin-Katapang WP, where industry in Katapang District should be a non-polluting industrial activity. In addition, it indicates that there is a decrease in water quality in the Citarum river. The main objectives of this study include (1) To identify land uses and sources of pollution in Katapang District, Kab. Bandung (2) Determine the carrying capacity and carrying capacity of Katapang District, Kab. Bandung (3) Determine the level of water pollution in the Citarum River against the index of water pollution levels (4) Create directions for controlling land use in Katapang District, Kab. Bandung. The analytical method used is quantitative analysis techniques, map processing methods using superimpose analysis methods while quantitative analysis materials include: policy analysis, industrial land use suitability analysis, land capability unit analysis, carrying capacity and carrying capacity analysis, land shift analysis, and analysis of water pollution index. The characteristics of Katapang sub-district based on physical analysis are areas with high and very high development capacity with very low potential for natural disasters. The results of the analysis of the carrying capacity> 1 in Banyusari and Sukamukti villages. Based on the water pollution index in 2017, the water condition reached its peak. The conclusion of this study is that in general the causes of pollution of the Citarum river come from domestic and industrial wastes, domestic is more influential based on policy reviews by considering the existing conditions, plans, and legal grounds that apply, the conditions of the spatial pattern plan with the existing conditions are not suitable. The recommendations given include: Affirming and applying incentives and disincentives to industrial companies that violate them, Reporting to the authorities for violations, Maintaining cooperation between the government and communities that cooperate with the government in the "Citarum Harum" program. Repairing TPS located near tributaries by making or repairing barrier walls so that waste does not easily spill into the river or near the Citarum River border in order to avoid Munipical Solid Waste. It is necessary to make a communal IPAL for domestic activities around the three tributaries of the Citarum river. for a tributary in Cilampeni Village which has an industrial area, it is necessary to make an IPAL for polluting industrial activities in the village.Keywords: Land Use Control, Water Quality Improvement, Tributary of the Citarum River and Pollution Index.Abstrak. Isu masalah yang melatarbelakangi adanya penelitian ini adalah adanya isu penurunan kualitas air anak sungai citarum dan sungai citarum serta adanya perkembangan kualitas air sungai citarum. Sehingga muncul indikasi masalah dalam kesesuaian penggunaan lahan di sekitar sungai citarum di Kecamtan Katapang, Kecamatan Katapang setelah dilihat dalam RTRWnya termasuk kedalam WP Soreang-Kutawaringin-Katapang yang mana seharusnya industri pada Kecamatan Katapang merupakan kegiatan industri non-polutif. Selain itu di indikasikan bahwa adanya penurunan kualitas air pada sungai citarum. Tujuan utama penelitian ini antaralain (1) Mengidentifikasi penggunaan lahan dan sumber-sumber penyebab terjadinya pencemaran di Kecamatan Katapang, Kab. Bandung (2) Menentukan daya dukung dan daya tampung Kecamatan Katapang, Kab. Bandung (3) Menentukan tingkat pencemaran air Sungai Citarum terhadap indeks tingkat pencemaran air (4) Membuat arahan pengendalian penggunaan lahan Kecamatan Katapang, Kab. Bandung. Metode analisis yang di gunakan adalah teknik analisis kuantitatif, metode pengolahan peta dengan menggunakan metode analisis superimpose sedangkan materi analisis kuantitatif antara lain : analisis kebijakan, analisis kesesuaian peruntukan lahan industri, analisis satuan kemampuan lahan, analisis daya dukung dan daya tampung, analisis pergeseran lahan, serta analisis indeks pencemaran air. Karakteristik kecamatan katapang berdasarkan analisis fisik merupakan kawasan dengan kemampuan pengembangan cukup tinggi dan sangat tinggi dengan potensi bencana alam sangat rendah. Hasil analisis kemampuan daya dukung yang >1 di Desa Banyusari dan Desa Sukamukti. Berdasarkan indeks pencemaran air pada tahun 2017 kondisi air mencapai puncak cemar berat. Kesimpulan dari penelitian secara garis besar penyebab tercemarnya sungai citarum ini berasal dari limbah domestik dan juga industri, domestik lebih berpengaruh berdasarkan tinjauan kebijakan dengan cara mempertimbangkan kondisi eksisting, rencana, dan landasan hukum yang berlaku kondisi rencana pola ruang dengan kondisi eksisting tidak sesuai. Rekomendasi yang di berikan antara lain : Menegaskan dan mengaplikasikan insentif dan disinsentif pada perusahaan industri yang melanggar, Melakukan pelaporan kepada pihak yang berwenang terhadap pelanggaran, Mempertahankan kerjasama antara pemerintah dengan komunitas yang bekerjasama dengan pemerintah dalam program “Citarum Harum”. Memperbaiki TPS yang berlokasi di dekat anak sungai dengan cara membuat atau memperbaiki tembok penghalang agar sampah tidak mudah tumpah ke sungai maupun dekat sempadan Sungai Citarum agar tidak terjadi Munipical Solid Waste. Perlu di buatnya IPAL komunal untuk kegiatan domestik di sekitar ketiga anak sungai citarum. untuk anak sungai yang berada di Desa Cilampeni yang memiliki kawasan industri perlunya di buat IPAL untuk kegiatan industri yang polutif di desa itu.Kata Kunci: Pengendalian Penggunaan Lahan, Peningkatan Kualitas Air, Anak Sungai Citarum dan Indeks Pencemaran.