Universitas Islam Bandung Repository

Peremajaan Kawasan Permukiman Kepadatan Tinggi dengan Konsep Hunian Vertikal

Show simple item record

dc.contributor Teknik
dc.creator Utami, Maya Rahmi
dc.creator Djoeffan, Sri Hidayati
dc.date 2021-01-22
dc.date.accessioned 2021-03-15T03:47:19Z
dc.date.available 2021-03-15T03:47:19Z
dc.identifier http://karyailmiah.unisba.ac.id/index.php/PWK/article/view/26438
dc.identifier 10.29313/pwk.v7i1.26438
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/28935
dc.description Abstract. Slum settlement is one of the big problems that the government often faces. One of the slum settlement locations is in Braga Village, such as RW 04 and part of RW 08 which are included in the Travelapolis Area. The factors that cause an environment are included in the slum criteria, namely high building density, low economic levels, degradation of land functions and environmental degradation that can pollute the environment. To solve this problem, urban rejuvenation analysis is needed. Urban renewal is an effort to reorganize certain areas with the aim of obtaining sufficient added value while preserving the function and quality of its environment. The approach method used is a mixed method of qualitative and quantitative approaches. The concept used in the urban renewal strategy is vertical housing and Green City. The concept of rejuvenation that is applied is to rearrange the high density residential area based on the 8 elements of Hamid Shirvani's design. Designing a vertical residential concept equipped with supporting facilities and infrastructure for settlements as well as a Travelapolis tourist area in the form of open space as a multifunctional area.Keywords: Urban Renewal, Travelapolis, Vertical Housing.Abstrak. Permukiman kumuh merupakan salah satu permasalahan besar yang sering kali dihadapi pemerintah. Salah satu lokasi permukiman kumuh yaitu berada di Kelurahan Braga, tepatnya RW 04 dan sebagian RW 08 yang termasuk ke dalam Kawasan Travelapolis. Faktor penyebab suatu lingkungan termasuk dalam kriteria kumuh yaitu kepadatan bangunan yang tinggi, tingkat perekonomian yang cenderung rendah, degradasi fungsi lahan dan degradasi lingkungan yang dapat mencemari lingkungan. Untuk mengatasi permasalahan tersebut dibutuhkan analisis peremajaan kota. Peremajaan kota merupakan upaya untuk menata kembali kawasan tertentu dengan tujuan memperoleh nilai tambah yang mencukupi sekaligus dapat mempertahankan kelestarian fungsi serta mutu lingkungannya. Metode pendekatan yang dilakukan yaitu metode pendekatan campuran kualitatif dan kuantitatif. Konsep yang digunakan dalam strategi peremajaan kota adalah konsep rumah susun dan Green City. Konsep peremajaan yang diterapkan adalah dengan menata ulang kawasan perumahan kepadatan tinggi yang berpedoman pada 8 elemen perancangan Hamid Shirvani. Merancang konsep hunian vertikal yang dilengkapi sarana dan prasarana penunjang permukiman serta kawasan wisata Travelapolis berupa ruang terbuka sebagai area multifungsi.Kata Kunci: Peremajaan Kota, Travelapolis, Hunian Vertikal.
dc.language id
dc.publisher Universitas Islam Bandung
dc.rights Copyright (c) 2021 Prosiding Perencanaan Wilayah dan Kota
dc.source Prosiding Perencanaan Wilayah dan Kota; Vol 7, No 1, Prosiding Perencanaan Wilayah dan Kota (Februari,2021)
dc.source Prosiding Perencanaan Wilayah dan Kota; Vol 7, No 1, Prosiding Perencanaan Wilayah dan Kota (Februari,2021)
dc.source 2460-6480
dc.source 10.29313/pwk.v7i1
dc.subject Perencanaan Wilayah dan Kota
dc.subject Peremajaan Kota, Travelapolis, Hunian Vertikal
dc.title Peremajaan Kawasan Permukiman Kepadatan Tinggi dengan Konsep Hunian Vertikal
dc.type info:eu-repo/semantics/article
dc.type info:eu-repo/semantics/publishedVersion
dc.type Peer-reviewed Article
dc.type Kuantitatif


Files in this item

Files Size Format View

There are no files associated with this item.

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search Unisba Repository


Browse

My Account