Description:
Abstract. The use of fuels in Indonesia currently still relies on fossil fuels, while it is well known that fossil fuels have non-renewable properties because fossil fuels are the result of material deposition from living things. The largest fuel consumption in Indonesia is coal which is used as fuel for steam power plants (PLTU). The problem of using fossil fuels is not only constrained by the depletion of coal reserves in Indonesia, but also the lack of human awareness of environmental pollution, because coal has a negative character that causes pollution caused by the high carbon content in coal itself. Renewable energy is one solution to reduce the effect of greenhouses. Biomass energy is an alternative energy source that can be used for a mixture of fuel use. One of the potential and abundant biomass wastes is waste from furniture craftsmen and wood cutting, for example teak sawdust. Teak wood dust in large quantities can cause buildup which results in environmental damage. This large amount of teak sawdust can be used as a raw material for new and renewable energy.Pyrolysis testing is carried out at the Research and Development Center for Mineral and Coal Technology "Puslitbang tekMIRA". The series of research activities include several stages of testing including preparation of feed in the form of coal and biomass, equipment, pyrolysis process, and analysis of the products produced, namely charcoal, gas and liquid. In this study, using temperatures of 300, 450 and 600 ° C with time variations for temperatures of 450 ° C, namely 15, 30 and 60 minutes.From the results of pyrolysis testing, the optimal temperature in the pyrolysis process is at 450 ° C, because at this temperature it has pretty good results, both on the yield obtained, the quality of the charcoal, the quality of the gas produced and also the mass and energy balance produced. As well as the optimal residence time at 30 minutes, because at this time it has quite good results. Keywords: Carbon Steel Pipe, Crude Oil, Corrosion Type, Corrosion Control, Corrosion Rate, Remaining Service Life Abstrak. Penggunaan bahan bakar di Indonesia saat ini masih mengandalkan bahan bakar fosil, sedangkan sebagaimana yang diketahui bahwa bahan bakar fossil memiliki sifat yang tidak non-renewable karena bahan bakar fosil merupakan hasil pengendapan material dari makhluk hidup. Pemakaian bahan bakar terbesar di Indonesia yaitu batubara yang digunakan sebagai bahan bakar Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU). Permasalahan penggunaan bahan bakar fosil bukan hanya terkendala pada semakin menipisnya jumlah cadangan batubara di Indonesia, namun juga terhadap kurangnya kesadaran manusia terhadap pencemaran lingkungan, karena batubara memiliki karakter negatif yang menimbulkan polusi yang disebabkan oleh tingginya kandungan karbon pada batubara itu sendiri. Energi Biomassa merupakan salah satu sumber energi alternatif yang dapat digunakan untuk campuran penggunaan bahan bakar. Salah satu limbah biomassa yang berpotensial dan jumlahnya melimpah adalah limbah dari hasil pengrajin mebel dan pemotongan kayu, misalnya serbuk kayu jati. Serbuk kayu jati dalam jumlah besar dapat menyebabkan penumpukan yang berakibatkan pada perusakan lingkungan. Jumlah serbuk kayu jati yang berada dalam jumlah banyak ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku energi baru terbarukan. Pengujian Pirolisis dilakukan di Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Mineral dan Batubara “Puslitbang tekMIRA”. Rangkaian kegiatan penelitian ini meliputi beberapa tahap pengujian diantaranya persiapan umpan berupa batubara dan biomassa, peralatan,proses pirolisis, serta analisis produk yag dihasilkan yaitu arang, gas dan cair. Pada penelitian ini menggunakan temperature 300, 450 dan 600°C dengan variasi waktu untuk temperature 450°C yaitu 15, 30 dan 60 menit. Dari Hasil pengujian pirolisis, suhu yang optimal dalam proses pirolisis pada suhu 450°C, karena pada suhu ini memiliki hasil yang cukup baik, baik pada hasil yield yang didapatkan, kualitas arang, kualitas gas yang dihasilkan dan juga neraca massa dan energi yang dihasilkan. Serta waktu tinggal yang optimal pada 30 menit, karena pada waktu ini memiliki hasil yang cukup baik. Kata Kunci: Pirolisis, Energi Baru Terbarukan (EBT), Kayu Jati, Pembangkit Listrik Tenaga Uap , Co-Firing