Description:
Abstract. Mental health is just as important as one's physical health. The Makna Akshara Community is a community engaged in mental health. Among the activities held were mental health consultation activities as an effort to improve mental health conditions within the scope of small groups. This study aims to determine the role of interpersonal communication between mentors and participants in the mental health community. This study uses a qualitative method with a case study approach. The data collection technique is done by interview and observation and documentation. The result of this study is that interpersonal communication between mentors and participants during mental health consultations at events organized by the Makna Akshara community has an important role in efforts to improve mental health conditions. In interpersonal communication activities, obstacles will always be encountered. However, barriers / distractions can still be reduced by paying attention to the factors that affect interpersonal communication and taking action to reduce the noise. In addition, a genuine attitude and empathy are the main assets for a mentor. Both of these are aimed at increasing the effectiveness of interpersonal communication that is being or will be carried out. Genuine and empathetic can also guide the mentor in accommodating the participants / interlocutors, this is in line with the communication accommodation theory (CAT).Keywords: Interpersonal Communication, Mental Health, Intensity, Noise, Empathy, CommunityAbstrak. Kesehatan mental sama pentingnya dengan kesehatan fisik seseorang. Komunitas Makna Akshara salah satu komunitas yang bergerak dalam bidang kesehatan mental. Diantara kegiatan yang diselenggarakan terdapat kegiatan konsultasi kesehatan mental sebagai upaya untuj meningkatkan kondisi kesehatan mental dalam cakupan kelompok kecil. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana peran komunikasi antarpribadi antara mentor dengan peserta pada komunitas kesehatan mental. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan observasi serta dokumentasi. Hasil dari penelitian ini adalah komunikasi antarpribadi antara mentor dengan peserta ketika konsultasi kesehatan mental pada acara yang diselenggara oleh komunitas Makna Akshara memiliki peran penting dalam upaya peningkatan kondisi kesehatan mental. Dalam kegiatan komunikasi antarpribadi, akan selalu ditemui hambatan. Namun hambatan / gangguan dapat tetap dikurangi dengan memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi komunikasi antarpribadi dan mengambil tindakan untuk mengurangi gangguan (noise) tersebut. Selain itu, sikap tulus (genuine) dan empati menjadi modal utama bagi seorang mentor. Kedua hal tersebut ditujukan untuk meningkatkan efektifitas komunikasi antarpribadi yang sedang atau akan dilakukan. Genuine dan empati juga dapat menuntun mentor dalam mengakomodasi peserta/ lawan bicaranya, hal tersebut selaras dengan teori akomodasi komunikasi (CAT).Kata Kunci: Komunikasi Antarpribadi, Kesehatan Mental, intensitas, hambatan, Empati, Komunitas