Universitas Islam Bandung Repository

Komunikasi Lembaga BP4 dalam Bimbingan Pranikah kepada Remaja Usia Nikah dan Calon Pengantin

Show simple item record

dc.contributor Fakultas Ilmu Komunikasi
dc.creator Ariffien, Zhafarina Teja Inten
dc.creator Yulianti, Yulianti
dc.date 2021-01-21
dc.date.accessioned 2021-03-15T03:59:18Z
dc.date.available 2021-03-15T03:59:18Z
dc.identifier http://karyailmiah.unisba.ac.id/index.php/mankom/article/view/25699
dc.identifier 10.29313/.v7i1.25699
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/29404
dc.description Abstract. The development of the integrity of the household at this time, married couples have the principle of "something that is damaged, can only be thrown away or replaced." In other words, couples prefer to divorce after experiencing conflicts in their home rather than maintaining a marital relationship. Indonesia is a country with a high divorce rate every year, especially West Java Province as many as 4,217 applications and divorce cases have been registered at the Religious Courts until July 2019. This study aims to determine the constraints of the BP4 KUA Kec. Andir in providing prenuptial guidance, knowing the efforts of the BP4 KUA Kec. Andir in overcoming obstacles during pre-marital guidance to adolescents of marriage age and prospective brides, as well as knowing the causes of many divorces in KUA Kec. Andir compared to other sub-districts. This study used a qualitative method with a case study approach, then the data in this study were obtained through observation, in-depth interviews, documentation and literature study. The results of this study show that the obstacles faced by the BP4 KUA Institute of Andir Subdistrict in prenuptial guidance include the lack of participation of the prospective bride and groom, limited space and time in delivering the material, with these obstacles the Andir District BP4 KUA Institution continues to encourage participants to come on time , provide a license to participate in pre-marital guidance, apply for an allocation of funds to the government to build the necessary facilities and infrastructure, and propose cooperation to supervisors who are competent in their fields, such as the police, health centers and government. It is also known that Andir District has a dense population and the majority are at the age of marriage or productive age which causes a high number of divorces caused by infidelity, domestic violence and dominance due to economic problems which are also caused by the Covid-19 pandemic.Keywords: KUA, BP4 Institution, Premarital Guidance, Adolescent marriage age, Prospective bride and groom.Abstrak. Perkembangan keutuhan rumah tangga saat ini, pasangan suami istri berprinsip “Sesuatu yang rusak, hanya bisa dibuang atau diganti.” Dengan kata lain, pasangan lebih memilih bercerai setelah mengalami konflik dalam rumah tangganya daripada mempertahankan hubungan pernikahan. Indonesia adalah negara dengan tingkat perceraian tinggi tiap tahunnya, terutama Provinsi Jawa Barat sebanyak 4.217 permohonan dan perkara perceraian telah tercatat di Pengadilan Agama sampai bulan Juli 2019. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kendala Lembaga BP4 KUA Kec. Andir dalam memberikan bimbingan pranikah, mengetahui upaya Lembaga BP4 KUA Kec. Andir dalam mengatasi kendala saat bimbingan pranikah kepada remaja usia nikah dan calon pengantin, serta mengetahui penyebab banyaknya perceraian di KUA Kec. Andir dibandingkan dengan kecamatan lainnya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus, kemudian data dalam penelitian ini diperoleh melalui observasi, wawancara mendalam, dokumentasi dan studi kepustakaan. Hasil dari penelitian ini diketahui kendala yang dihadapi oleh Lembaga BP4 KUA Kecamatan Andir dalam bimbingan pranikah di antaranya adalah kurangnya partisipasi calon pengantin, terbatasnya tempat dan waktu dalam menyampaikan materi, dengan adanya kendala tersebut Lembaga BP4 KUA Kecamatan Andir berupaya terus menghimbau peserta untuk datang tepat waktu, menyediakan surat izin untuk mengikuti bimbingan pranikah, mengajukan alokasi dana kepada pemerintah untuk membangun sarana dan prasarana yang dibutuhkan, dan mengajukan kerja sama kepada pembimbing-pembimbing yang kompeten di bidangnya, seperti kepolisian, puskesmas dan pemerintahan. Diketahui pula Kecamatan Andir memiliki penduduk yang padat dan mayoritas di usia pernikahan atau usia produktif yang menyebabkan tingginya angka perceraian yang disebabkan oleh perselingkuhan, KDRT dan dominan karena permasalahan ekonomi yang juga disebabkan oleh adanya pandemi Covid-19.Kata Kunci: KUA, Lembaga BP4, Bimbingan Pranikah, Remaja usia nikah, Calon Pengantin.
dc.format application/pdf
dc.language eng
dc.publisher Prosiding Manajemen Komunikasi
dc.publisher Prosiding Manajemen Komunikasi
dc.relation http://karyailmiah.unisba.ac.id/index.php/mankom/article/view/25699/pdf
dc.rights Copyright (c) 2021 Prosiding Manajemen Komunikasi
dc.source Prosiding Manajemen Komunikasi; Vol 7, No 1, Prosiding Manajemen Komunikasi (Februari, 2021); 152-155
dc.source Prosiding Manajemen Komunikasi; Vol 7, No 1, Prosiding Manajemen Komunikasi (Februari, 2021); 152-155
dc.source 2460-6537
dc.source 10.29313/.v7i1
dc.subject Manajemen Komunikasi
dc.subject KUA, Lembaga BP4, Bimbingan Pranikah, Remaja usia nikah, Calon Pengantin
dc.title Komunikasi Lembaga BP4 dalam Bimbingan Pranikah kepada Remaja Usia Nikah dan Calon Pengantin
dc.type info:eu-repo/semantics/article
dc.type info:eu-repo/semantics/publishedVersion
dc.type Peer-reviewed Article
dc.type Kualitatif


Files in this item

Files Size Format View

There are no files associated with this item.

This item appears in the following Collection(s)

  • Sp - Manajemen Komunikasi [680]
    Koleksi skripsi ringkas dalam format artikel Fakultas Komunikasi Konsentrasi Manajemen Komunikasi

Show simple item record

Search Unisba Repository


Browse

My Account