Abstract:
Telah dilakukan penelitian mengenai etnofarmasi tumbuhan yang digunakan pada
masa kehamilan dan pasca melahirkan di Kampung Adat Cikondang, Kampung
Adat Mahmud, dan Kampung Adat Cireundeu. Penelitian ini bertujuan untuk
mendokumentasikan sistem pengobatan yang berkaitan dengan masa kehamilan
dan pasca melahirkan di tiga kampung adat tersebut. Penelusuran informasi
dilakukan dengan metode wawancara. Data dianalisis dengan menggunakan
Indeks Kesamaan Sorensen dan Indeks Nilai Guna. Pendekatan ilmiah dilakukan
dengan analisis makroskopik-mikroskopik, penetapan kadar sari larut, dan
penapisan fitokimia terhadap empat tumbuhan dengan nilai guna tertinggi. Dari
ketiga kampung adat terdapat 26 jenis tumbuhan yang umumnya digunakan pada
masa kehamilan dan pasca melahirkan. Indeks kesamaan tertinggi dimiliki oleh
Kampung Cireundeu dan Kampung Mahmud dengan nilai indeks kesamaan
etnobotani, etnofarmakologi, dan etnofarmakognosi berturut-turut sebesar 59,26;
77,78; dan 72,73%. Empat tumbuhan dengan nilai guna tertinggi dan diketahui
memiliki kandungan kimia yang dapat menunjang masa kehamilan dan pasca
melahirkan adalah sembung (Blumea balsamifera (L.) DC.), kaliki (Ricinus
communis L.), jahe (Zingiber officinale Roscoe.), dan sirih (Piper betle L.) dengan
nilai guna berturut-turut 0,3000; 0,217; 0,2000; dan 0,2000.