Description:
Abstract. Diarrhea is an endemic disease in Indonesia and has the potential to become an outbreak (KLB), often causes death. Diarrhea mortality rates mostly occur in toddlers. West Java occupies the first position in most toddlers who experience diarrhea. Based on the Bandung district public health office data, the incidence of diarrhea spread in the Bandung district. In 2019, the incidence of diarrhea in toddlers has increased in Bojongsoang Health Care region. Some of the risk factors are environmental factors, maternal factors, child factors, and sociodemography. This study was conducted to discover the risk factors for diarrhea in children aged 0-59 months. The method used was a cross-sectional descriptive observational. A sample of 43 people was calculated by estimating proportions with a credibility level of 90% and a 1% margin of error. Samples were selected using purposive sampling. The results are 51.2% (22 people) toddlers were not exclusively breastfed and 93.0% (40 people) toddlers had a good nutritional status. In sociodemographic, 48.8% (21 people) mothers attended Junior High School. In the maternal factor, 95.3% (41 people) had good PHBS knowledge and 76.7% (33 people) mothers had a good PHBS attitude. In environmental factors, 58.1% (25 children) toddlers have good clean water facilities and 65.1% (28 people) have good latrine facilities. The conclusion is that there are still many toddlers unexclusively breastfed. Good mother’s PHBS knowledge and attitude, but did not implement. Many poor water facilities physically and poor latrines due to unproper sewage disposal thus can spread bacteria that cause diarrhea.Key words: Diarrhea, risk factors, toddlersAbstrak. Diare merupakan penyakit endemis di Indonesia sekaligus penyakit yang berpotensi menjadi kejadian luar biasa (KLB), tidak jarang disertai kematian. Angka kematian diare paling banyak terjadi pada anak usia 5 tahun ke bawah. Jawa Barat menempati posisi pertama dalam penderita balita terbanyak. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung, kejadian diare banyak tersebar di kabupaten Bandung. Wilayah kerja Puskesmas Bojongsoang mengalami peningkatan kasus diare balita pada tahun 2019. Diare dapat disebakan oleh faktor lingkungan, faktor ibu, faktor anak, dan sosiodemografi. Studi ini bertujuan mengetahui gambaran faktor risiko diare pada balita berusia 0- 59 bulan. Metode yang digunakan adalah observatif deskriptif cross-sectional. Sampel 43 orang, dihitung menggunakan rumus perkiraan proporsi dengan tingkat kepercayaan 90% dan margin of error 1%. Sampel dipilih dengan teknik purposive. Terdapat hasil sebanyak 51,2% (22 orang) balita non ASI eksklusif dan sebanyak 93,0% (40 orang) balita memiliki status gizi baik. Pada faktor sosiodemografi, sebanyak 48,8% (21 orang) ibu dengan pendidikan terakhir SLTP/MTS. Pada faktor ibu, sebanyak 95,3% (41 orang) ibu memiliki pengetahuan PHBS yang baik dan sebanyak 76,7% (33 orang) ibu memiliki sikap PHBS yang baik. Pada faktor lingkungan, sebanyak 58,1% (25 orang) balita memiliki sarana air bersih yang baik dan sebanyak 65,1% (28 orang) balita memiliki sarana jamban yang baik. Kesimpulan yang didapat adalah masih banyak balita non ASI eksklusif. Pengetahuan dan sikap PHBS baik, tetapi banyak subjek belum terbiasa melakukan PHBS. Masih banyak sarana air secara fisik tidak layak dan jamban yang kurang baik karena belum memiliki pembuangan kotoran sesuai aturan dan dapat menyebarkan bakteri penyebab diare.Kata kunci: Faktor Risko, Balita, Diare