Description:
Abstract. Health problems in society are strongly influenced by behavior, environment, health services and hereditary factors. Diarrhea is a disease based on unsanitary and unhealthy behavior. Cutting nails is one of the efforts to prevent diseases which relate to digestion and fungal infections in the fingernails and toenails. The aim of this study was to determine the difference in the incidence of diarrhea between sixth grade of elementary school students who cut nails and those who did not cut nails at SDN 1 Cikembulan, Garut Regency in 2020. The method used was observational analytic with a cross sectional approach. The data obtained are primary data taken from the results of filling out the questionnaire using total sampling technique. There were 50 respondents consisting of 38 respondents who had a good habit of cutting their nails, 33 of them (86.8%) had no incidence of diarrhea and only 13.2% had diarrhea, while the 12 students who had a bad habit of cutting their nails, 4 of them (33, 3%) had no diarrhea and 66.7% had diarrhea. The P value of the fisher's exact = 0,000 test is smaller than P<0.05 therefore there is a difference that causes diarrhea between 6th grade students who cut their nails and those who don't cut nails at SDN 1 Cikembulan, Garut Regency in 2020. It can be concluded that one of the factors causing diarrhea is maintaining nail hygiene.Keywords: Cutting Nails, DiarrheaAbstrak. Masalah kesehatan di masyarakat sangat dipengaruhi oleh faktor perilaku, lingkungan, pelayanan kesehatan dan keturunan. Diare merupakan salah satu penyakit yang berbasis pada perilaku tidak bersih dan sehat. Memotong kuku adalah upaya pencegahan penyakit terkait pencernaan dan infeksi jamur pada kuku tangan dan kuku kaki. Tujuan penelitian adalah mengetahui perbedaan kejadian diare antara siswa kelas 6 SD yang memotong kuku dan yang tidak memotong kuku di SDN 1 Cikembulan Kabupaten Garut tahun 2020. Penelitian bersifat kuantitatif. Metode yang digunakan adalah analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Data yang didapat merupakan data primer yang diambil dari hasil pengisian kuesioner yang telah di lakukan uji validasi sebelumnya. Penelitian ini menggunakan teknik total sampling. Hasil penelitian didapatkan sebanyak 50 responden terdiri atas 38 responden yang kebiasaan memotong kukunya baik, 33 diantaranya (86,8%) tidak mengalami kejadian diare dan hanya 13,2% yang mengalami diare, sedangkan dari 12 siswa yang kebiasaan memotong kukunya buruk, 4 diantaranya (33,3%) tidak mengalami diare dan 66,7% yang mengalami diare. Nilai P uji fisher’s exact<0,001 sehingga terdapat perbedaan yang bermakna kejadian diare antara siswa kelas 6 SD yang memotong kuku dan yang tidak memotong kuku di SDN 1 Cikembulan Kabupaten Garut tahun 2020. Dapat disimpulkan bahwa salah satu faktor yang menyebabkan diare adalah menjaga kebersihan kuku.Kata kunci: Diare, Memotong Kuku