Abstract:
ABSTRAK
Gangguan muskuloskeletal atau musculoskeletal disorders (MSDs) adalah
gangguan yang mempengaruhi fungsi normal sistem muskuloskeletal akibat
paparan berulang dan berbagai faktor risiko di tempat bekerja. Secara global,
gangguan muskuloskeletal berkontribusi sebesar 42%–58% dari seluruh penyakit
terkait pekerjaan. Pada tahun 2015 ditemukan prevalensi urutan kedua di Kota
Bandung ditempati oleh kategori penyakit sistem muskuloskeletal dan jaringan
ikat dengan angka 8,1%. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui risiko
gangguan muskuloskeletal dan mengetahui hubungan frekuensi angkat beban
berat motor dengan gangguan muskuloskeletal pada juru parkir motor di
lingkungan Jalan Tamansari Kota Bandung. Rancangan penelitian yang
digunakan adalah analisis observasional dengan pendekatan kuantitatif dan desain
cross-sectional. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan
total sampling pada juru parkir motor di lingkungan jalan Tamansari Kota
Bandung sebanyak 38 orang. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa frekuensi
juru parkir yang mengangkat/ menggeserkan beban motor sebesar ≤50 motor/hari
yang memiliki derajat risiko rendah gangguan muskuloskeletal sebanyak 8 orang,
selanjutnya bagi kelompok yang mengangkat/menggeserkan beban motor dengan
frekuensi sebesar >50 motor/hari ditemukan sebanyak 24 orang yang memiliki
derajat risiko rendah gangguan muskuloskeletal dan 6 orang yang memiliki
derajat risiko sedang gangguan muskuloskeletal. Berdasarkan hasil uji chi squre
didapatkan hasil Fisher’s Exact signifikansi sebesar 0.309(>0.05), maka dapat
dinyatakan bahwa tidak terdapat hubungan antara frekuensi angkat beban motor
dengan gangguan muskuloskeletal pada juru parkir motor di lingkungan jalan
Tamansari Kota Bandung.
Kata Kunci: Frekuensi, Gangguan Muskuloskeletal, Juru Parkir Motor,
Mengangkat Beban Berat.