Abstract:
ABSTRAK
Pasien penyakit paru obstruksi kronis (PPOK) memiliki gejala sesak pada saat
aktifitas, batuk dan produksi sputum secara terus-menerus. Gejala sesak dapat
mengurangi kemampuan melakukan kegiatan sehari-hari, termasuk berjalan.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran hasil uji jalan 6 menit
sebelum dan sesudah dilakukan latihan ergocycle pada pasien PPOK. Penelitian ini
menggunakan metode observasional analitik dengan rancangan cross secional
terhadap selisih hasil uji jalan menit sebelum dan sesudah latihan. Data diambil
dari 38 rekam medis pasien yang masuk ke Klinik Rehabilitasi Medik RS Paru Dr.
H. A. Rotinsulu periode Januari 2018 – Juli 2019. Dari 38 pasien, 10 pasien
melakukan terapi ergocycle. Namun, 5 pasien berhenti terapi, sehingga
dideskripsikan 5 pasien PPOK yang memenuhi kriteria inklusi. Hasil penelitian
terdapat penurunan pada hasil uji jalan 6 menit pasien dengan rata-rata hasil
sebelum latihan 359 meter dan rata-rata hasil sesudah latihan 301,20 meter.
Penelitian ini menunjukkan adanya penurunan hasil uji jalan 6 menit setelah latihan.
Hal tersebut kemungkinan diakibatkan karena usia pasien, frekuensi latihan, jumlah
sampel yang kurang, motivasi latihan yang kurang, kecepatan mengayuh yang tidak
konstan.
Kata kunci: Ergocycle, PPOK, uji jalan 6 menit