Abstract:
ABSTRAK
Indeks massa tubuh (IMT) adalah ukuran untuk menunjukkan status gizi pada orang
dewasa. Kuliah yang sangat padat menjadi salah satu alasan untuk melewatkan
minum dan dapat mempengaruhi status gizi yang berujung overwight dan
underwight sehingga menyebabkan peningkatan risiko penyakit tidak menular.
Mengkonsumsi air putih yang baik dan cukup bagi tubuh dapat membantu proses
pencernaan, mengatur metabolisme, mengatur zat-zat makanan dalam tubuh dan
mengatur keseimbanagan tubuh. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan
pola minum dengan perubahan IMT pada mahasiswa tingkat satu Fakultas
Kedokteran UNISBA. Jenis penelitian adalah analitik observasional dengan desain
kohort prospektif pada 88 responden yang dilakukan pada bulan April hingga Juni
2019. Data pola minum diambil dengan metode food recall 24 jam setiap 3 kali
dalam seminggu selama 2 bulan dan IMT diambil dengan pengukuran berat badan
dan tinggi badan sebanyak 3 kali dalam 2 bulan. Data dianalisis menggunakan Uji
Chi Square. Hasil penelitian menunjukkan mayoritas mahasiswa tingkat satu
konsumsi air hariannya masih dibawah rekomendasi jumlah air minum, yaitu
sebanyak 55 orang (63,22%) konsumsi harian kurang dari 1 liter perhari. Nilai
tengah konsumsi minuman berpemanis adalah 348 ml/hari di atas konsumsi dunia.
Uji Chi Square menunjukkan tidak terdapat hubungan yang bermakna antara pola
minum dengan perubahan IMT (p=0,58). Hal ini disebabkan karena ada banyak
faktor yang mempengaruhi perubahan IMT seseorang antara lain aktivitas fisik
harian dan penelitian ini tidak meneliti aktivitas fisik harian yang dilakukan oleh
responden.
Kata kunci: Indeks Massa Tubuh, Mahasiswa Kedokteran, Pola Minum