Abstract:
ABSTRAK
Penyakit Hirschsprung merupakan penyakit yang timbul akibat tidak
berkembangnya saraf enterik yang ditandai dengan tidak terdapatnya sel-sel
ganglion di pleksus myenterik dan submukosa pada usus bagian distal. Pada
periode bayi baru lahir, penyakit Hirschsprung sering datang dengan gejala
muntah-muntah, distensi abdomen, dan susah untuk mengeluarkan meconium
selama 24 jam setelah kelahiran. Komplikasi yang paling sering terjadi dan harus
diwaspadai akibat penyakit Hirschsprung biasanya enterocolitis, perforasi usus
dan sepsis yang merupakan penyebab kematian tersering. Penelitian ini
merupakan penelitian deskriftif bertujuan untuk mengetahui gambaran
karakteristik Penyakit Hirschsprung berdasarkan usia terdiagnosis, gejala klinis
dan letak segmen aganglionik di RSUD Al-Ihsan Bandung periode 1 januari 2016
– 30 september 2019. Sampel data berupa rekam medis, dengan cara total
sampling didapatkan 53 rekam medisyang memenuhi kriteria inklusi. Gambaran
gejala klinis yang sering muncul terbanyak adalah perut kembung dan sulit BAB
(39,6%), usia terbanyak adalah 1-2 tahun (39,6%), letak segmen aganglionik
terbanyak adalah rectum (100,0%). Penderita Hirschsprung Disease banyak
dilaporkan di usia 1-2 tahun dan lokasi terbanyak di rektum. Gejala klinis yang
paling sering mendasari orang tua penderita membawa anaknya berobat yaitu
perut kembung dan sulit buang air besar. Penelitian ini perlu dilakukan tindak
lanjutan terhadap penyakit hirschsprung dalam jumlah kasus lebih besar,
khususnya dalam mendeteksi gejala yang signifikan, serta melakukan evaluasi
terhadap setiap tindakan yang dilakukan.
Kata kunci: Hirschsprung Disease, gejala klinis, usia terdiagnosis, letak segmen
aganglionik