Abstract:
Banyaknya perkembangan koperasi syari’ah ataupun BMT di Kota Bandung
nyatanya tidak didukung oleh faktor-faktor yang dapat mendukung suatu koperasi
syari’ah untuk dapat terus berkembang dan berjalan baik. Oleh karena itu banyak
diantara BMT ataupun Koperasi Syariah yang muncul , kemudian mati dan
ataupun tumbuh namun tidak berkembang. Skripsi ini bertujuan untuk mengukur
tingkat efisiensi koperasi syari’ah berbasis masjid periode 2015-2017, cara
mengatasi inefisiensi koperasi syari’ah berbasis masjid kota bandung agar
koperasi syari’ah mencapai tingkat efisiensi. Dan mengetahui acuan/referensi bagi
koperasi syari’ah yang mengalami inefisiensi.
Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif ,dengan
teknik pengumpulan data menggunakan purposive sampling dan samplenya terdiri
dari tujuh koperasi syari’ah berbasis masjid. Teknik pengolahan data
menggunakan metode data envelopment analysis (DEA), asumsi VRS ( outputoriented).
Pengukuran efisiensi menggunakan variabel input total asset, beban
operasional dan modal koperasi, sedangkan varaiabel outputnya terdiri dari
Pendapatan dan Sisa Hasil Usaha.
Hasil dari perhitungan DEA menunjukkan bahwa pada tahun 2015 hanya
MUI Kota Bandung yang telah mencapai efisiensi sempurna, Tahun 2016
Koperasi syari’ah cipaganti dan MUI Kota Bandung, dan Tahun 2017 Koperasi
syari’ah MUI Kota Bandung, Nurul Hikmah, Cipaganti dan Silih Aping. Tingkat
Koperasi syari’ah yang telah efisiensi secara konstan selama periode 2015-2017
yaitu Koperasi Syari’ah MUI Kota Bandung. Cara mengatasi koperasi syari’ah
yang inefisiensi dengan cara meningkatkan variabel total asset, modal koperasi,
dan beban operasional yang sudah ditargetkan melalui pengolahan DEA. Untuk
melihat acuan bagi koperasi syri’ah yang inefisiensi dengan melihat table
benchmark dengan menggunakan bobot variabel input-output yang telah
ditetapkan berdasarkan perhitungan DEA.