Abstract:
Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umroh (KBIHU) merupakan
lembaga keuangan non bank yang diberikan wewenang oleh pemerintah untuk
menyelenggarakan bimbingan manasik haji dengan tujuan melaksanakan ibadah
haji sesuai dengan syarat dan rukun haji, sehingga bisa menjadi haji yang mabrur.
Salah satu aspek penting dalam pengukuran kinerja KBIHU adalah efisiensi karena
tingkat efisiensi dapat memberikan gambaran mengenai kinerja usaha suatu
KBIHU. Hal ini penting dilakukan dalam rangka apakah KBIHU sudah optimal
dalam kontribusinya terhadap calon jamaah haji. Cara ini dilakukan oleh penulis
untuk megetahui tingkat efisiensi KBIHU di Kota Bandung pada tahun 2016-2019.
Penulis akan meneliti bagaimana tingkat efisiensi manajemen KBIHU di Kota
Bandung periode 2016-2019.
Metode dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan pendekatan non
parametrik menggunakan metode Data Envelopment Analysis. Pengumpulan data
dilakukan secara time ا series yaitu data laporan keuangan Kelompok Bimbingan
Ibadah Haji dan Umroh periode 2016-2019. Input dalam penelitian ini yakni
operasional, pendapatan dan gaji pembimbing, sedangkan output dalam penelitian
ini yakni pendapatan dan keuntungan.
Hasil penelitian berdasarkan pembahasan yang diatas adalah sebagai
berikut: (1) DMU yang paling banyak menjadi benchmarked yaitu Pusda’i pada
tahun 2011 mendapatkan rujukan sebesar 11 kali. (2) tingkat efisiensi dapat
diketahui bahwa terdapat 12 dari 20 DMU yang memiliki skor efisiensi 100%.
Antara lain pada tahun 2016 terdiri dari Al-Maghfiroh, Nurul Hudu, Pusda’I dan
Unisba. Pada tahun 2017 Unisba dan Pusda’i. pada tahun 2018 Al- Maghfiroh dan
Unisba. Pada tahun 2019 Al-Maghfiroh, Al-Muslimun, Pusda’i dan Unisba, dengan
kata lain berada pada tingkat efisiensi. Dan terdapat 8 DMU yang belum mencapai
tingkat hasil efisien. Yang paling rendah tingkat efisiensinya adalah Pusda’i pada
tahun 2018 sebesar 94,29%.
Kata Kunci: KBIHU, Manajemen,