Abstract:
Bentuk dakwah yang dilakukan di kampus Unisba adalah mentoring yang difokuskan
kepada baca Al-Quran (BAQ) karena banyaknya mahasiswa yang masih belum lancar baca Al-
Quran bahkan ada yang baru mengenal huruf hijaiyah. Mentoring BAQ bertujuan memberantas
buta huruf Al-Quran di lingkungan mahasiswa. Meski demikian, masih banyak mahasiswa
yang belum bisa membaca Al-Quran (BAQ) meskipun sudah ikut mentoring yang standar
kelulusannya adalah mampu membaca Al-Quran dengan baik dan benar, bukti nyatanya adalah
jumlah mahasiswa yang mengikuti pesantren mahasiswa bahkan pesantren calon sarjana masih
banyak mahasiswa yang belum lancar membaca Al-Quran.
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka disusun rumusan masalah sebagai
berikut: Bagaimanakah peran tata kelola mentoring dalam merencanakan kualitas baca Al-
Quran (BAQ) mahasiswa Unisba? Bagaimanakah peran tata kelola mentoring dalam
mengorganisasikan kualitas baca Al-Quran (BAQ) mahasiswa Unisba? Bagaimanakah peran
tata kelola mentoring dalam menggerakkan kualitas baca Al-Quran (BAQ) mahasiswa Unisba?
Bagaimanakah peran tata kelola mentoring dalam mengendalikan kualitas baca Al-Quran
(BAQ) mahasiswa Unisba?
Penelitian ini bertujuan mengetahui peran perencanaan, peran pengorganisasian, peran
penggerakan, dan peran pengendalian mentoring dalam membina kualitas baca Al-Quran
(BAQ) mahasiswa Universitas Islam Bandung. Metode penelitian yang digunakan
menggunakan metode deskriptif dengan jenis penelitian kualitatif. Data penelitian didapat
melalui sumber tertulis berupa arsip dan dokumentasi tentang mentoring yang bersumber dari
BOM-PAI dan kemahasiswaan. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini
adalah menggunakan teknik dokumentasi berupa arsip data tentang mentoring.
Hasil penelitian ini adalah merencanakan perekrutan mentor kemudian dibina agar siap
saat mentoring, merencanakan placement test untuk mengelompokkan mahasiswa berdasar
kualitas bacaan Al-Quran. Merencanakan teknis mentoring, mentoring dilakukan selama satu
semester dan akan dilakukan ujian untuk mengetahui hasil. Pengorganisasian berupa
menentukan SDM untuk melakukan tugas, divisi mentor mengatur perekrutan dan pembinaan
mentor, divisi operasional harian melaksanakan placement test, mentoring reguler, dan ujian
akhir mentoring, dan divisi evaluasi mengolah data placement test dan data ujian akhir
mentoring. Penggerakan mentoring berupa motivasi dan bimbingan hanya dilakukan pada saat
perekrutan dan acara training for mentor. Briefing, rapat koordinasi dan evaluasi antar mentor
tidak ada. Pengendalian perekrutan dan pembinaan berupa pendataan mentor, koordinasi
dengan mentor, mengadakan training for mentor dua kali karena jumlah yang hadir hanya 20%.
Pengendalian dalam mentoring reguler adalah menggantikan mentor yang absen, mengontrol
kegiatan mentoring tapi hanya beberapa kali. Mentoring 2014 belum mencapai target yang
ingin dicapai, jumlah mahasiswa yang lulus 70%, target minimal 80%. Saran untuk pelaksana
mentoring adalah mematangkan konsep, memastikan semua elemen yang terlibat memahami
konsep. Menetapkan standar yang akurat untuk placement test dan ujian. Mengadakan
pembinaan lanjutan bagi mentor dan memastikan mentor memiliki kemampuan sesuai standar.