| dc.contributor.author | Borualogo, Ihsana Sabriani | |
| dc.contributor.author | Kusdiyati, Sulisworo | |
| dc.contributor.author | Wahyudi, Hedi | |
| dc.date.accessioned | 2023-04-08T15:24:30Z | |
| dc.date.available | 2023-04-08T15:24:30Z | |
| dc.date.issued | 2023 | |
| dc.identifier.uri | http://hdl.handle.net/123456789/30894 | |
| dc.description.abstract | Studi-studi terdahulu mengungkap tingginya frekuensi kejadian perundungan di Provinsi Jawa Barat. Bandung merupakan salah satu di antara yang tertinggi kasus perundungannya di Jawa Barat. Perundungan merupakan problem sosial di Indonesia. Penelitian ini bertujuan menjelaskan kontribusi keyakinan yang mendukung tindak kekerasan terhadap tindakan perundungan pada siswa laki-laki dan perempuan. Keyakinan yang mendukung tindak kekerasan merupakan salah satu prediktor perundungan, namun kajian mengenai hal ini belum dilakukan di Indonesia, termasuk belum dilakukan dalam konteks perbedaan jenis kelamin. Desain penelitian adalah cross-sectional design. Sampel representatif dari siswa SD dan SMP di Kota Bandung (N = 1,539) yang diambil melalui teknik sampling klaster berstrata yang diambil secara acak. Terdapat 53.2% responden perempuan, dan 46.8% responden lakilaki. Alat ukur yang digunakan adalah alat ukur Beliefs supporting violence dan alat ukur tindakan perundungan yang telah diadaptasi ke dalam konteks Indonesia. Analisis data dilakukan menggunakan regresi linier. Keyakinan yang mendukung tindak kekerasan berkontribusi signifikan terhadap perundungan fisik pada perempuan (β = 0.182; p = 0.000) dan laki-laki (β = 0.141; p = 0.000), perundungan verbal pada perempuan (β = 0.248; p = 0.000) dan laki-laki (β = 0.247; p = 0.000), serta perundungan psikologis pada perempuan (β = 0.110; p = 0.002) dan laki-laki (β = 0.085; p = 0.023). Penelitian dibahas menggunakan teori sosio ekologi dari Bronfenbrenner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keyakinan yang mendukung tindak kekerasan memberikan kontribusi signifikan pada siswa laki-laki dan siswa perempuan dalam melakukan tindakan perundungan. Siswa laki-laki lebih kuat memiliki keyakinan yang mendukung tindak kekerasan. Namun hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis kelamin tidak menjadi moderator atas keyakinan yang mendukung tindak kekerasan dan tindak perundungan. Orang tua dan guru perlu memperhatikan setiap insiden kekerasan yang disebabkan oleh keyakinan yang mendukung kekerasan yang memprediksi insiden perundungan di sekolah. Kehati-hatian ini diharapkan dapat membantu mengurangi jumlah kasus tindakan perundungan. | en_US |
| dc.publisher | Jurnal Psikologi Sosial | en_US |
| dc.subject | Analisis perbedaan jenis kelamin, keyakinan yang mendukung tindak kekerasan, perundungan, sekolah, teori sosioekologi | en_US |
| dc.title | Keyakinan Yang Mendukung Tindak Kekerasan Perundungan Berdasarkan Perspektif Perbedaan Jenis Kelamin | en_US |
| dc.title.alternative | Vol.21, No. 01, 83-97 | en_US |
| dc.type | Article | en_US |