Abstract:
Sirih merah merupakan salah satu tanaman yang dapat digunakan dalam
pengobatan luka. Kandungan yang terdapat di dalam daun sirih merah seperti
flavonoid dan tanin memiliki aktivitas sebagai anti oksidan, katalase, menghambat
pembentukan mediator-mediator dan enzim yang menyebabkan terjadinya
inflamasi. Aktivitas-aktivitas inilah yang nantinya akan berperan dalam
membantu penyembuhan luka.
Penelitian ini bersifat eksperimental laboratoris dengan metode rancang acak
lengkap terhadap 30 tikus putih jantan galur Wistar yang terbagi dalam 5
kelompok: 2 kelompok kontrol (kelompok I dan II) yang masing-masing
diberikan akuades steril dan povidone iodine 10% dan 3 kelompok perlakuan
(kelompok III, IV dan V) yang masing-masing diberikan infusa sirih merah
dengan dosis 10%, 20% dan 40%. Pengukuran dilakukan selama 14 hari yang
dimulai satu hari setelah pemberian perlakuan.
Data di analisis dengan metode statistik ANOVA test dan Post Hoc test
menggunakan Tukey menunjukkan hasil yang signifikan. Pemberian infusa sirih
merah secara topikal dengan konsentrasi 10%, 20% dan 40% menghasilkan waktu
penyembuhan yang lebih cepat dibanding pemberian akuades steril dan povidone
iodine 10%. Pengaruh paling signifikan ditunjukkan oleh pemberian infusan sirih
merah dengan dosis 40%, dengan tikus sembuh paling pertama pada hari ke
delapan pengamatan dan total sembuh sebanyak lima tikus. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa infusa sirih merah membantu mempercepat waktu
penyembuhan luka insisi, dengan pengaruh paling tinggi dihasilkan oleh infusa
daun sirih merah dengan konsentrasi 40%.