Universitas Islam Bandung Repository

Self Compassion Pada Terapis Pediatrik di Rumah Sakit Santo Borromeus Kota Bandung

Show simple item record

dc.contributor.author Hendarizkianny, Rizka
dc.date.accessioned 2016-03-08T03:47:45Z
dc.date.available 2016-03-08T03:47:45Z
dc.date.issued 2016
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/3134
dc.description.abstract Anak berkebutuhan khusus membutuhkan penanganan spesifik. Terapis pediatrik, secara khusus menangani anak yang mempunyai permasalahan tumbuh kembang. Bukan tugas yang mudah menjadi seorang Terapis pediatik, mereka dituntut secara holistik mengenai perkembangan tiap anak dengan kemampuan bervariasi. Kesulitan yang dihadapi saat bekerja sebagai Terapis merupakan suffering (penderitaan). Namun, Terapis tetap menunjukan perilaku yang positif dan tidak menghakimi diri sendiri. Terapis menunjukan bahwa mereka memiliki Self compassion; berbaik hati pada diri sendiri ketika melakukan kesalahan atau kegagalan. Salah satu Rumah Sakit yang memiliki fasilitas terapi anak yang memadai di kota Bandung, adalah Rumah Sakit Santo Borromeus Bandung. Tujuan dilakukan penelitian ini untuk mengetahui gambaran self compassion pada Terapis dan faktor yang mempengaruhinya. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dengan responden 11 orang yang mengacu pada alat ukur dari Kristin Neff (2003). Hasil temuan adalah 82% Terapis memiliki self compassion yang tinggi, dengan komponen pembentuk yang juga tinggi yaitu self kindness, common humanity, dan mindfulness dengan komponen tertinggi self kindness . Trait dominan pada terapis dengan self compassion tinggi adalah conscientiousness, extraversion dan openness. Sedangkan terapis dengan self compassion rendah sebanyak 12% memiliki komponen tertinggi self kindness dan common humanity. Terapis dengan self compassion rendah memiliki trait dominan conscientiousnesdan extraversion.Self compassion yang tinggi mendukung pekerjaan Terapis sebagai caregiver. Terapis yang memiliki self compassion tinggi memiliki kelekatan dan model dari orang tua yang megarahkan mereka untuk saling berempati satu sama lain sedangkan terapis yang memiliki self compassion rendah terbiasa diarahkan untuk menyelesaikan segala sesuatunya sendiri tanpa mengharapkan bantuan orang lain.Terapis yang memiliki self compassion tinggi dan rendah cenderung bertindak secara collectivism. en_US
dc.description.sponsorship Fanni Putri Dianita, M.Psi en_US
dc.publisher Fakultas Psikologi (UNISBA) en_US
dc.subject Self Compassion, Terapis Pediatrik en_US
dc.title Self Compassion Pada Terapis Pediatrik di Rumah Sakit Santo Borromeus Kota Bandung en_US
dc.type Thesis en_US


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search Unisba Repository


Browse

My Account