Universitas Islam Bandung Repository

Kajian Desa Swasembada Pangan Berbasis Kearifan Budaya Lokal

Show simple item record

dc.contributor.author Gulfa, Reiza Permanda
dc.date.accessioned 2016-03-28T08:29:14Z
dc.date.available 2016-03-28T08:29:14Z
dc.date.issued 2016
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/3213
dc.description.abstract Penelitian ini bertujuan untuk Mengamati kebiasaan masyarakat terkait keruangan pembangunan kawasan kampung adat, mengamati dan mengkaji perubahan pola diversifikasi pangan yang terjadi di Kampung Cireundeu dari segi pola konsumsi dan pola produksinya, menganalisis faktor-faktor yang bisa menguatkan dan melemahkan terkait ketahanan pangan Kampung adat Cireundeu. Penelitian telah dilakukan kepada masyarakat Kampung Adat Cireundeu yang berprofesi sebagai pemilik lahan pertanian dan petani singkong yang memakan rasi (beras singkong) sebagai makanan pokok. metode yang dilakukan yaitu menggunakan kuisioner sebagai alat untuk mendapatkan informasi yang dilakukan kepada 36 responden. selain kuisioner, melakukan pengumpulan data dilakukan melalui observasi dan wawancara langsung dengan tokoh-tokoh adat. metode analisis yang digunakan adalah analisis kepadatan penduduk, analisis LQ, analisis surplus defisit pangan, analisis perbandingan antara beras dan rasi, analisis kuisioner menggunakan matematika sederhana dan analisis kualitatif untuk kearifan lokal daerah penelitian. Hasil Penelitian menunjukan bahwa produksi singkong di Kampung Adat Cireundeu dari tahun ke tahun mengalami hasil yang flutuatif ini disebabkan oleh hama kumbang uret atau kuuk. Produksi rasi dilihat dari analisis LQ dan surplus defisit, dari tahun ke tahun mengalami kecukupan (surplus) bahkan bisa mengekspor keluar daerah (swasembada). Dalam masyarakat adat Cireundeu ini memiliki aturan-aturan dalam ketataruangan yang menjadi timbal balik dengan lingkungan fisik. Dalam aturan adat, ada beberapa pembagian kawasankawasan dari tingkatan paling atas hingga paling bawah untuk lebih meyakinkan bahwa Kampung Cireundeu ini memiliki kearifan budaya yaitu leuwung larangan, leuweung tutupan dan leuweung baladahan. Kampung Adat Cireundeu kini sedang dikembangkan oleh Pemerintah Kota Cimahi menjadi Desa Wisata ketahanan pangan. Menurut penelitian yang saya lakukan di Kampung Adat Cireundeu ini adalah Kampung Adat Swasembada Pangan karena swasembada pangan memiliki definisi yaitu kemampuan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan bahan makanan sendiri tanpa perlu mendatangkan dari pihak luar. en_US
dc.description.sponsorship Dr. SARASWATI, Ir., MT. en_US
dc.publisher Fakultas Teknik (UNISBA) en_US
dc.subject Produksi Singkong, Rasi, Budaya, Swasembada en_US
dc.title Kajian Desa Swasembada Pangan Berbasis Kearifan Budaya Lokal en_US
dc.type Thesis en_US


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search Unisba Repository


Browse

My Account