Abstract:
Korosi atau karat berasal dari bahasa latin corrodere yang memiliki arti
proses perusakan atau degradasi kualitas material logam akibat terjadinya
reaksi kimia antara logam dengan lingkungannya. Proses perusakan material
logam tersebut tentu sangat merugikan dikarenakan dapat mengakibatkan
penurunan sifat-sifat fisik mekanik dan ketahanan korosi material logam
terhadap lingkungan kerja logam, dimana material logam tersebut berada. Pipa
baja karbon merupakan material yang banyak digunakan untuk mengalirkan uap
bertekanan tinggi pada unit-unit pembangkit listrik tenaga panas bumi.
Keberadaan pipa baja karbon tentu tidak bisa dilepaskan dari peristiwa korosi
yang menyertainya karena bahan pipa tersebut berasal dari logam besi.
Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan jenis korosi pada jaringan
pipa produksi uap dan untuk mengetahui faktor-faktor korosi yang mempengaruhi
laju korosi pada jaringan pipa produksi uap serta untuk mengetahui jangka waktu
umur (life time) jalur pipa produksi panas bumi di PT Pertamina Geothermal
Energy Area Kamojang yang dapat dipergunakan untuk menentukan metode
perawatan pipa yang baik guna mengurangi tingginya laju korosi pada pipa
produksi panas bumi di PT Pertamina Geothermal Energy Area Kamojang.
Metodologi penelitian yang digunakan adalah melakukan pengukuran laju
korosi pada pipa secara langsung dilapangan dengan mengunakan alat
corrosometer ck-3 portable monitor, dan pengumpulan data berupa spesifikasi
pipa dan senyawa reservoir pada sumur-sumur geothermal.
Dari hasil pengolahan data dan perhitungan di dapatkan kesimpulan
sebagai berikut jenis korosi yang terjadi di PT Pertamina Geothermal Energy
Area Kamojang adalah korosi sumuran, korosi merata, korosi karena temperatur
tinggi, korosi erosi, serta korosi di bawah insulator. Dengan laju korosi berkisar
antara 0,0487 Mpy sampai dengan 1,7033 Mpy. Maka laju korosi dapat
digolongkan kedalam kondisi sangat baik atau outstanding untuk laju korosi < 1
Mpy dan kondisi baik atau exellent untuk laju korosi yang berkisar antara 1-5
Mpy. Dengan sisa umur pakai pipa atau remaining service life berkisar antara 2,6
tahun sampai dengan 112,4 tahun. Untuk metoda perawatan yang baik dapat
berupa Pipeline Coating, Insulator Support, Ultrasonic Test pada Elbow dan Pipe
Line serta Test Radiograp untuk Crack di Weld Areas dan pengantian pipa
secara menyeluruh.