Abstract:
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya permasalahan fungsi uang yang
tidak sesuai dengan teori Ekonomi Islam. Dalam Islam uang berfungsi sebagai
media pertukaran dan uang sebagai standar ukuran harga atau unit hitungan.
Fungsi uang sebagai media pertukaran dapat digunakan dan diterima sebagai alat
pembayaran. Menurut Adiwarman A Karim fungsi uang dalam konsep Islam
adalah memperlancar transaksi sector riil. Namun ada satu hal yang sangat
berbeda dalam memandang uang antara sistem kapitalis dengan sistem Islam.
Dalam sistem perekonomian kapitalis, uang tidak hanya sebagai alat tukar yang
sah (legal tender) melainkan juga sebagai komoditas, uang dapat diperjualbelikan
dengan kelebihan baik on the spot maupun secara tangguh.
Berdasarkan fenomena ini maka masalah yang ingin diketahui adalah
konsep uang dalam Islam, pemikiran Adiwarman A Karim tentang uang sebagai
flow concept dan public goods dalam ekonomi Islam, implementasi uang sebagai
flow concept dan public goods menurut Adiwarman A Karim di Indonesia.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif yang
bersifat deskriptif. Penelitiannya hanya mengkaji pemikiran seorang tokoh dan
Implementasinya di Indonesia.
Konsep uang dalam Islam merupakan alat pertukaran (medium of exchange),
yaitu media untuk mengubah barang dari satu bentuk kepada bentuk lain dan uang
sebagai satuan nilai (unit of account). Islam memandang uang bukan sebagai
barang dagangan (komoditas) yang dapat diperjualbelikan, serta uang tidak dapat
ditimbun karena hal itu dapat menghambat kelancaran perputaran uang dalam
perekonomian masyarakat. Adiwarman A Karim berpendapat konsep uang
sebagai flow concept dan public goods dalam ekonomi Islam adalah sifat uang itu
mengalir dan berputar dengan cepat tanpa ada hambatan. Sedangkan public goods
merupakan uang yang dimanfaatkan oleh banyak masyarakat untuk investasi yang
digunakan pada sektor riil. Implementasi konsep uang sebagai flow concept dan
public goods di Indonesia menurut Adiwarma A Karimterdapat di Bank Indonesia
sebagai Bank sentral negara. Meskipun dalam Pemikiran Adiwarman A Karim
perbankan syariahlah, yang tepan untuk menjalankan uang sebagai flow concept
dan public goods di Indonesia.
