Abstract:
Kekerasan dalam Rumah Tangga dari orang terdekat kepada remaja, dapat mempengaruhi
kondisi psikologis seperti pada remaja yang mengalami KDRT di kota Bandung. Keadaan
tersebut membuat remaja mengalami beberapa gangguan psikologis seperti sulit bergaul
dengan lingkungan sekitar, tidak percaya diri, menarik diri. Keadaan tersebut tidak
membuat remaja menyerah dan tetap bersikap positif mengenai keadaan dirinya. Remaja
yang mengalami KDRT menunjukan memiliki konsep diri yang positif dalam diri mereka.
Menurut Fitts (1971) konsep diri merupakan keseluruhan kesadaran mengenai diri yang
diobservasi, dialami dan dinilai oleh individu itu sendiri. Mereka mampu menilai dirinya
dengan baik dan menilai diri dalam lingkungannya secara baik sehingga dapat
mengembangkan peribadinya. Dukungan sosial merupakan salah satu faktor yang
membantu remaja mencapai konsep diri yang positif. Sarafino (2006) dukungan sosial itu
seperti dukungan emosional dan penghargaan, dukungan instrumental, dukungan informasi
dan dukungan persahabatan. Dukungan sosial dari teman sebaya bagi remaja yang
mengalami KDRT sangat penting karena dapat mengubah pandangan remaja yang
mengalami KDRT sehingga dapat mencapai konsep diri yang positif. Metode penelitian
yang digunakan adalah metode korelasional dengan populasi subjek sebanyak 11 responden
dan menggunakan alat ukur dukungan sosial (Sarafino, 2006) dan alat ukur baku dari
William H. Fitts yaitu Tennese Self Concept Scale (TSCS). Hasil penelitian yang diperoleh
nilai hubungan dukungan sosial antara dukungan sosial dengan konsep diri sebesar rs=
0,752 dan p< 0,08. Hal ini menunjukan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara
dukungan sosial dengan konsep diri pada remaja yang mengalami KDRT di Kota Bandung.
Artinya, semakin kuat dukungan sosial yang diberikan maka semakin positif konsep diri
remaja yang mengalami KDRT di kota Bandung.