Abstract:
Latar belakang penelitian ini yaitu banyaknya mahasiswa psikologi angkatan 2012 Universitas Islam Bandung yang mendapatkan IPK < 2,5. Faktanya mahasiswa psikologi 2012 adalah mahasiswa yang telah melewati tahap seleksi yang cukup ketat ketika masuk ke Universitas Islam Bandung yaitu seleksi melalui tes akademik dan psikotes. Berdasarkan wawancara kepada mahasiswa yang memiliki IPK > 3,0, mereka memiiliki kemampuan pengaturan diri dalam proses belajarnya, mereka mampu menentukan target dan strategi belajar, konsisten melaksanakan strategi tersebut, serta mengevaluasi strategi yang sudah tidak efektif. Pada mahasiswa yang memiliki IPK <2,5 mereka tidak menentukan target belajarnya, tidak fokus dikelas, dan tidak mampu memperbaiki kesalahannnya. Namun terdapat pula mahasiswa dengan IPK <2,5 yang sudah mampu mengatur diri dalam proses belajarnya seperti mampu menetapkan target dan strategi belajarnya serta mampu mengatur waktu sehingga strateginya mampu dilaksanakan. Kemampuan pengaturan diri ini disebut self-regulated learning. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kontribusi fase-fase self-regulated learning dan fase self-regulated learning mana yang paling berkontribusi terhadap prestasi belajar mahasiswa psikologi 2012. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian ex post facto. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 106 orang mahasiswa psikologi 2012. Pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner mengenai fase forethought, fase performance, dan fase self-reflection sesuai dengan teori dari BJ. Zimmerman serta data sekunder prestasi belajar yaitu IPK. Pengolahan data yang dilakukan adalah dengan menggunakan path analysis dengan bantuan program SPSS versi 20. Hasilnya menunjukan bahwa ada pengaruh fase self-regulated learning terhadap Prestasi Belajar dan fase yang paling berkontribusi mempengaruhi Prestasi belajar mahasiswa psikologi 2012 Universitas Islam Bandung adalah fase forethought.