Universitas Islam Bandung Repository

Hubungan Intensitas Bunyi dengan Kejadian Sensorineural Hearing-Loss di Salah Satu Pabrik Tekstil di Kabupaten Bandung

Show simple item record

dc.contributor.author Syafrudin, Silmi Kamilah
dc.date.accessioned 2015-09-11T04:49:04Z
dc.date.available 2015-09-11T04:49:04Z
dc.date.issued 2015
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/390
dc.description.abstract Ketulian merupakan penyebab utama keterbatasan aktivitas manusia. Jenis ketulian dibagi menjadi konduktif, sensorineural, dan campuran. Tuli sensorineural adalah jenis yang paling sering menimbulkan gangguan permanen. Sumber utama terjadinya tuli sensorineural di dunia adalah tempat kerja, terutama pabrik dengan intensitas bunyi yang cukup tinggi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan intensitas bunyi dengan kejadian sensorineural hearing-loss di salah satu pabrik tekstil di Kabupaten Bandung. Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan metode cross sectional. Jumlah subjek penelitian adalah 48 orang, terdiri dari pekerja divisi mesin dan divisi non-mesin, yang diambil dengan cara non-probability sampling metode convinience. Analisis data dilakukan dengan menggunakan Fisher Exact Test dibantu dengan program SPSS. Hasil penelitian menunjukkan divisi non-mesin memiliki intensitas bunyi rendah (<85 dB), sedangkan divisi mesin memiliki intensitas bunyi sedang (85-90 dB) dan tinggi (>90 dB). Persentase kejadian ketulian sensorineural pada divisi non-mesin adalah 25% dan pada divisi mesin adalah 29,17%. Pada penelitian ini didapatkan bahwa tidak terdapat hubungan yang bermakna antara intensitas bunyi dengan kejadian sensorineural hearing-loss pada pekerja salah satu pabrik tekstil di Kabupaten Bandung. Hal yang mendasari hasil penelitian ini kemungkinan disebabkan oleh adanya faktor perancu seperti keadaan lingkungan, misalnya permukaan lantai dasar, temperatur, kelembaban, lamanya paparan, dan keterbatasan penelitian seperti sampling bias, dan jenis tes yang bersifat kurang sensitif dan spesifik. Apabila durasi dan intensitasnya meningkat, bunyi (bising) tetap dapat menyebabkan terjadinya sensorineural hearing-loss. en_US
dc.description.sponsorship Miranti Kania Dewi, dr., M.Si en_US
dc.publisher Fakultas Kedokteran (UNISBA) en_US
dc.subject Intensitas Bunyi, Ketulian, Pekerja Pabrik, Sensorineural en_US
dc.title Hubungan Intensitas Bunyi dengan Kejadian Sensorineural Hearing-Loss di Salah Satu Pabrik Tekstil di Kabupaten Bandung en_US
dc.type Thesis en_US


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search Unisba Repository


Browse

My Account