One of plants in Indonesia, the celery, has anti-inflammatory activities. This studyis designed to detect celery herb ethanol extract activities and to determine orallyadministration of celery herb ethanol extract dosage in terms of mean volume of mice feet treated by induction of carrageenan. The study is divided into 5 mice groups: positive control (left feet inducted by carrageenan 1%, right feet inducted by NaCl 0,9%) and treated by CMC Na 0,5% orally, comparator of diclophenac natrium 4.5%/kg BB and left feet inducted by carrageenan 1%, dosage of celery herb ethanol extract 100 mg/kg BB, 200 mg/kg BB, 400 mg/kg BB and left feet inducted by carrageenan 1%. Furthermore, data is analyzed by using ANOVA and LSD. The results of ANOVA and LSD analyses suggest statistically significantdifference at 8th hour in positive control group. These results indicate that the dosages of celery herb ethanol extract, 100 mg/kg BB, 200 mg/kg BB, 400 mg/kg BB, has anti-inflammatory activities and the percentage of mean inflammatory inhibition is 21.88%, 27.29%, 34.40%, respectively.
Salah satu tanaman di Indonesia yaitu tanaman seledri memiliki aktivitas antiinflamasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas dari ekstrak etanol herba seledri dan menentukan dosis ekstrak etanol herba seledri yang diberikan secara oral ditinjau dari volume rata-rata kaki tikus yang diberikan induksi karagenan. Penelitian dibagi menjadi 5 kelompok tikus yaitu kontrol positif (kaki kiri diinduksi karagenan 1%, kaki kanan diinduksi NaCl 0.9%) dan diberikan CMC Na 0,5% secara oral, pembanding natrium diklofenak 4,5 mg/kg BB dan kaki kiri tikus diinduksi karagenan 1%, ekstrak etanol herba seledri dosis 100 mg/kg BB, 200 mg/kg BB, 400 mg/kg BB dan kaki kiri tikus diinduksi karagenan 1%. Selanjutnya data dianalisis menggunakan ANOVA dan LSD. Hasil analisa ANOVA dan LSD menunjukkan perbedaan bermakna secara statistik pada jam ke 8 terhadap kelompok kontrol positif, hasil ini menunjukkan ekstrak etanol herba seledri dosis 100 mg/kg BB, 200 mg/kg BB, 400 mg/kg BB memiliki aktivitas antiinflamasi dengan persentase inhibisi rata-rata radang berturut-turut sebesar 21,88%, 27,29%, 34,40%.