Abstract:
Perkembang industri hiburan dari Korea Selatan saat ini cukup mempengaruhi
industri hiburan di Indonesia. Hal ini terlihat dari boyband atau girlband dari
Korea Selatan yang mengadakan konser di Indonesia. Kedatangan mereka
dipengaruhi oleh banyaknya fans di Indonesia. Hal yang unik adalah, ketertarikan
terhadap idola ini masih muncul pada usia dewasa awal padahal umumnya terjadi
pada usia remaja. Bahkan ketertarikan tersebut sampai mempengaruhi kehidupan
sehari-hari dari fans.
Bentuk ketertarikan tersebut dinamakan interaksi parasosial, yang menurut Stever
(2013) adalah respon yang diberikan seseorang terhadap figur media di televisi,
seakan-akan figur media tersebut benar-benar ada dalam ruangan tempat dirinya
berada. Tujuan dari penelitian ini untuk memperoleh data mengenai gambaran
interaksi parasosial yang terjadi pada perempuan dewasa awal di komunitas fans
EXO Bandung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
deskriptif dengan memberikan kuesioner pada 106 sampel yang merupakan
anggota fans EXO Bandung. Terdapat 45 item pertanyaan yang valid pada alat
ukur interaksi parasosial yang dibuat oleh peneliti berdasarkan teori dari Stever
(2013).
Berdasarkan pengolahan data didapatkan bahwa sebanyak 65 responden (61,3%)
termasuk dalam kategori obsesif non patologis, sedangkan 41 responden (38,7%)
termasuk dalam kategori obsesif patologis. Anggota tergolong tinggi pada aspek
task attraction (100%) dan identification attraction (61,3%).