Abstract:
Pemikiran Abu Hanifah mengenai akad Istishna merupakan hal yang luar
biasa. Akad istishna berkembang di tengah-tengah masyarakat dan menawarkan
solusi yang sangat relevan kepada masyarakat yang menginginkan atau
membutuhkan suatu barang, namun mereka merasa kesulitan disebabkan tidak
adanya modal yang cukup untuk mendapatkannya. Imam Abu Hanifah
menawarkan Istishna yang berarti meminta untuk dibuatkan suatu barang tertentu
dengan syarat-syarat tertentu untuk diserahkan pada masa yang akan datang, akan
tetapi, beliau tidak mensyaratkan jangka waktu penyerahan barang. Padahal,
kepastian jangka waktu penyerahan barang dalam akad istishna menjadi hal yang
sangat penting. Dalam realita di masyarakat pun jangka waktu penyerahan ini
harus ditentukan, dan salahsatu perbankan syari’ah yang mengaplikasikan
penerapan penetapan jangka waktu adalah Bank Syari’ah Mandiri Kantor Cabang
Bandung.
Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu; (1) Bagaimana pemikiran
Imam Abu Hanifah tentang akad istishna’, (2) Bagaimana fenomena atau konsep
akad istishna’ di Bank Syari’ah Mandiri Kantor Cabang Bandung, (3) Bagaimana
relevansi analisis pendapat Imam Abu Hanifah dengan aplikasi akad istishna’
pada Bank Syari’ah Mandiri Kantor Cabang Bandung. Tujuan penelitian ini
adalah; (1) Untuk mengetahui lebih dalam pemikiran Imam Abu Hanifah tentang
akad istishna’, (2) Mengetahui fenomena atau konsep akad istishna’ di Bank
Syari’ah Mandiri Kantor Cabang Bandung, (3) Mengathui relevansi analisis
pendapat Imam Abu Hanifah dengan aplikasi akad istishna’ pada Bank Syari’ah
Mandiri Kantor Cabang Bandung.
Metode penelitian yang digunakan adalah studi tokoh, dengan sumber data
pokok yang diperoleh dari hasil observasi lapangan yang kemudian sumber data
pelengkap dari perpustakaan dan catatan-catatan terkait akad istishna’.
Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu melalui Studi
Keperpustakaan dan Penelitian Lapangan. Sebagai pendekatannya, penulis
menggunakan; (1) Metode Content Analitis yaitu suatu metode studi dan analisa
data secara sistematis dan objektif tentang isi dari sebuah pesan suatu komunikasi.
Metode ini digunakan untuk menganalisis pendapat Imam Abu Hanifah tentang
konsep istishna’ (2) Metode Deskriptif Analitis, yaitu penelitian deskriptif tertuju
pada pemecahan masalah yang dihubungkan dengan apa yang ada pada masa
sekarang.