Abstract:
Perkembangan pesat yang terjadi di dunia media, turut melahirkan sifat dan cara
kerja baru dalam kegiatan jurnalistik. Jurnalisme profetik adalah salah satu dari
beberapa cara kerja jurnalistik tersebut, yang menjadikannya berbeda dari cara
kerja yang lain adalah etika yang melengkapinya selain etika jurnalistik, yaitu
etika/akhlak yang berdasarkan pada sifat para nabi, dapat dipercaya, memberikan
pembelajaran, menyampaikan kebenaran dan transparansi. Jurnalisme profetik
juga harus bisa mencapai tujuan utamanya, yaitu humanisasi, liberasi dan
transedensi.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana bingkai jurnalisme
profetik pada headline berita di harian umum Republika dan Kompas ditinjau dari
aspek sintaksis, skrip, tematik dan retoris. Keempat aspek tersebut diambil dari
model Framing Pan dan Gerald M. Kosicki yang bertujuan untuk melihat bingkai
media dari cara media menyusun fakta, mengisahkan fakta, menuliskan fakta dan
menekankan fakta, dalam konteks penelitian ini bingkai yang akan dilihat adalah
bingkai jurnalisme profetik yang kemudian dianalisis dengan pendekatan
kualitatif.
Hasil dari penelitian yang penulis temukan selama melakukan kegiatan penelitian
ini menunjukkan bahwa harian umum Republika dan Kompas memiliki bingkai
profetik yang berbeda-beda. Sisi profetik Republika terletak dari penyampaian
informasi yang objektif, penyusunan fakta yang sederhana tanpa melupakan aspek
hiburan didalamnya. Sedangkan bingkai profetik Kompas terlihat dari data dan
kutipan yang detail yang meyakinkan pembaca atas fakta yang dikisahkan dalam
setiap paragrafnya. Temuan penelitian tersebut menunjukkan bahwa kedua media
tersebut sudah memenuhi ketiga pilar utama jurnalisme profetik, yaitu humanisasi,
liberasi dan transedensi dengan caranya masing-masing.