Abstract:
Dalam perencanaan tambang terbuka, di samping faktor cadangan bahan galian, teknis penambangan, ekonomi, lingkungan dan faktor keamanan yang di dalamnya termasuk faktor kestabilan lereng yang juga menjadi faktor penting dalam operasi penambangan terbuka.
PT. Pasifik Global Utama Melakukan kajian geoteknik untuk mendukung rencana penambangan batubara dengan memaksimalkan kemiringan dan ketinggian lereng untuk optimalisasi penambangan yang diperkirakan masih aman. Penentuan desain lereng bukaan tambang didasarkan atas hasil kajian geoteknik, yang difokuskan pada pemodelan dan analisis kemantapan lereng mengunakan metode keseimbangan batas.
Analisis kemantapan lereng dilakukan pada lereng keseluruhan, lereng tunggal dan lereng timbunan. Hasil analisis pada kemantapan lereng akhir rencana section X-31 dengan sudut 40 derajat dengan elevasi +50m, tinggi lereng maksimum 50m, dan FK=1,5, lereng akhir section X-25 dengan sudut 50 derajat dengan elevasi +60m, tinggi lereng maksimum 45m, dan FK=1,5, tinggi lereng X-19 dengan sudut 50 derajat dengan elevasi +40m, tinggi lereng maksimum 47m, dan FK=1,5, lereng akhir section X-28 dengan sudut 40 derajat dengan elevasi +30m, tinggi lereng maksimum 59m, dan FK=1,5, lereng akhir section X-23 dengan sudut 50 derajat dengan elevasi +60m, tinggi lereng maksimum 50m, dan FK=1,5. Hasil analisis pada lereng tunggal Sudut (α)=700, tinggi jenjang maksimum (H) =10m dengan FK = Diatas kriteria stabilitas (1,3). hasil analisis pada lereng timbunan sudut (α)=150, tinggi maksimum (H)=40m, dan FK=1,94, Sudut (α)=200, tinggi maksimum (H)=30m, dan FK=1,68, Sudut (α)=250, tinggi maksimum (H)=30m, dan FK=1,53, Sudut (α)=300, tinggi maksimum (H)=20m, dan FK=2,01, Sudut (α)=350, tinggi maksimum (H)=20m, dan FK=1,96, Sudut (α)=400, tinggi maksimum (H)=20m, dan FK=1,9.