Kajian Fungsi Kawasan Distrik Aimas Kabupaten Sorong Propinsi Papua Barat

Abstract

Dalam perkembangannya Distrik Aimas mengalami pembangunan yang cukup pesat, namun dalam perkembangan pembangunan yang sedang berlangsung saat ini sebenarnya timbul problematika arah pengembangan antara fungsi kawasan yang ditetapkan sebagai kawasan transmigrasi dan ketetapan RTRW kabupaten yang menetapkan sebagai kawasan perkotan. Untuk menerapkan arah pembangunan antara kawasan transmigrasi dan perkotaan inilah yang menjadi dasar studi untuk melihat kelayakan kawasan dan fungsi kawasan agar dapat dikembangkan di masa yang akan datang. Untuk menjawab arah pengembangan di Distrik Aimas ini dilkukan langkah-langkah menganalisis aspek aspek terkait yaitu fisik, dengan melihat kondisi eksisting di lapangan dengan analisis topografi kawasan mulai dari ketinggian, kemiringan, jenis tanah sampai dengan pola pemanfaatan ruang. Analisis demografi kependudukan dilakukan untuk melihat struktur penduduk itu sendiri dimana dengan struktur penduduk inilah dapat dilihat seperti apa tingkat sumberdaya manusia yang ada di distrik Aimas mulai dari tingkat pendidikan, pekerjaan usia produktif dan nonproduktif. Analisis ekonomi di perlukan untuk melihat kemampuan ekonomi masyarakat, kemampuan daya beli, serta melihat tingkat pertumbuhan ekonomi wilayah distrik Aimas itu sendiri, dan Analisis sosial budaya masyarakat, dilakukan untuk melihat seperti apa interaksi sosial masyarakat di distrik Aimas menghadapi perkembangan distrik Aimas itu sendiri, dan mengacu pada kebudayaan-kebudayaan lokal setempat. Berdasarkan analisis yang dilakukan fisik topografi kawasan, demografi kependudukan, sosial ekonomi, dan kebudayaan sangat cocok dikembangkan menjadi kawasan perkotaan, akan tetapi mengacu kembali pada fungsi kawasan distrik Aimas sebelumnya yaitu sebagai kawasan transmigrasi, akan sangat disayangkan apabila fungsi tersebut berubah total, oleh karena itu mengacu pada fungsi tersebut, kawasan perkotaan distrik Aimas direkomendasikan menjadi kawasan perkotaan yang berbasis pada pertanian, sehingga potensi-potensi pertanian yang ada di wilayah studi tetap berkembang.