Abstract:
Tidak mudah menjadi staf pendamping di Rumah Damping Bandung dengan kendala yang
dihadapi oleh staf pendamping yang pada awalnya tidak memiliki pengetahuan maupun
pendidikan formal yang diperlukan untuk menangani mantan pecandu narkoba yang menjalani
terapi di Rumah Damping, jam kerja yang tidak menentu, kewalahan dengan tingkah laku
mantan pecandu narkoba yang tidak patuh ketika harus melakukan pengujian, dan adanya
beberapa mantan pecandu yang mencoba kabur dari rumah damping. Sehingga membuat staf
pendamping melakukan beberapa cara untuk mengatasi hambatan dan rintangan tersebut dengan
cara, staf pendamping mencari ide untuk menciptakan suasana yang menyenangkan dan tidak
monoton bagi mantan pecandu narkoba, meyakinakan mantan pecandu narkoba bahwa mereka
dapat terlepas dari ketergantungan narkoba,dalam proses pendampingannya pun staf pendamping
mencoba memasukakan nilai-nilai keagamaan untuk memperkokok keimanan mereka agar tidak
menjadi putus asa selama menjalani proses pendampingan dan tidak kembali menggunakan
narkoba, staf pendamping pun membangun rasa kepercayaan diri mantan pecandu narkoba.
Sehingga dengan adanya kekuatan karakter yang dimiliki staf pendamping membuatnya mampu
bertahan dan mengatasi hambatan dan rintangan sehingga dapat membuat mantan pecandu
narkoba tidak kembali menggunakan. Kekuatan Karakter adalah trait positif yang dapat
membantu seseorang untuk menjalani hidup yang baik, termasuk dalam menjalankan
pekerjaannya. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Subjek dalam penelitian adalah
empat staf pendamping di Rumah Damping Bandung. Tujuan penelitian ini untuk memperoleh
data tentang profil kekuatan karakter apa yang dimiliki oleh staf pendamping untuk pecandu
narkoba di Rumah Damping. Alat ukur penelitian menggunakan kuesioner Value In Action
Strength Survey (Peterson dan Seligman, 2004). Hasil Penelitian menunjukkan bahwa perilaku
staf pendamping di Rumah Damping Bandung di dasari oleh kekuatan khas yaitu Keberanian (4),
Keingintahuan(4), Kreativitas(4), Kecerdasan sosial (2), dan Spritualitas (2). Kelima kekuatan
karakter yang dimiliki oleh subjek membuat mereka mampu melakukan tugasnya untuk
memberikan pengawasan dan pendampingan kepada mantan pecandu narkoba sehingga
