Abstract:
Seiring dengan pesatnya pembangunan saat ini kebutuhan akan produk
tambang dalam hal ini batu andesit terus bertambah. Dengan adanya sektor industri
pertambangan ini berdampak terhadap kondisi lingkungan sekitarnya. Dampak yang
dihasilkan itu dapat bersifat positif dan negatif.
Dampak positif dengan adanya industri pertambangan antara lain
menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat selain itu industri pertambangan
dapat meningkatkan pendapatan dan pertumbuhan ekonomi daerah selain itu dapat
memutarkan roda ekonomi daerah sekitar lokasi penambangan. Namun dalam
kegiatan usaha pertambangan itu sendiri memiliki dampak yang negatif, banyak
sekali yang beranggapan bahwa tambang itu merusak alam dan lingkungan,
sehingga penilaian khalayak sebagian orang usaha pertambangan itu sendiri menjadi
buruk di mata masyarakat. Sehinga kegiatan reklamasi menjadi hal penting dalam
dunia pertambangan saat ini. Hal ini dikarenakan kegiatan pertambangan merubah
tatanan alam dan rona muka bumi sehingga perlu dilakukan reklamasi untuk
mengembalikan fungsi lahan kembali seperti semula.
Seperti yang telah tersurat pada Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun 2010
dan Peraturan Menteri Energi Sumber Daya Mineral Nomor 7 Tahun 2014 tentang
reklamasi telah disampaikan bahwa setiap pemegang IUP Eksplorasi dan IUP
Operasi Produksi dalam hal ini perusahaan suatu tambang wajib memiliki rencana
kegiatan reklamasi tambang dan melaksanakan kegiatan reklamasi lahan bekas
tambang jika tambangnya telah memasuki masa akhir tambang.
Dari kajian teknis yang telah direncanakan maka lahan bekas penambangan
pada CV. Jayabaya Batu Persada akan dijadikan lahan perkebunan sesuai dengan
Rencana Tataruang Kabupaten Lebak bahwa daerah Kecamatan Malingping
Termasuk kedalam Daerah Budidaya. Jenis tanaman yang akan digunakan adalah
tanaman sengon.
Jumlah total biaya yang diperlukan untuk proses kegiatan reklamasi di lahan
bekas tambang CV. Jayabaya Batu Persada ini adalah sebesar Rp 794.933.035,14
