Abstract:
Manusia dilahirkan dengan membawa fitrah bersamanya. Fitrah tersebut
dapat diartikan dengan potensi beragama. Potensi inilah yang harus dijaga dan
dikembangkan sedini mungkin. Maka dari itu, perlu adanya pembinaan dalam
mengembangkan potensi tersebut.
Pembinaan akidah dengan menanamkan tauhid yang merupakan landasan
awal bagi akidah seseorang adalah hal pertama yang dilakukan sebagai upaya
dalam mengembangkan potensi tersebut. QS. Al Ikhlas ayat 1-4 secara esensial
menjelaskan tentang pemahaman akan tauhid yang benar dengan
menggambarkan hakikat wujud dan sifat Allah sebagai Tuhan. Dengan
penanaman tauhid yang benar akan memperkokoh akidah dalam diri seseorang.
Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui : Pendapat para mufassir
mengenai isi kandungan QS. Al Ikhlas ayat 1-4. Untuk mengetahui esensi QS. Al
Ikhlas ayat 1-4. Untuk mengetahui pendapat para ahli pendidikan tentang konsep
pembinaan akidah bagi anak. Untuk mengetahui implikasi pendidikan dari QS. Al
Ikhlas ayat 1-4 terhadap pembinaan akidah bagi anak.
Hasil penelitian dari QS. Al Ikhlas ayat 1-4: 1. menurut para mufassir
secara keseluruhan penafikan dan sanggahan atas kepercayaan kaum musyrik
terhadap Allah dengan memberikan gambaran murni akan hakikat wujud dan sifat
Allah. 2. Esensi QS. Al Ikhlas ayat 1-4: Tauhid adalah landasan dasar bagi akidah
seseorang. Penanaman tauhid dapat dilakukan dengan memberikan gamabaran
murni hakikat wujud dan sifat Allah. Pembinaan akidah tauhid merupakan upaya
yang tepat dalam memantapkan akidah yang ada di dalam hati 3. Menurut para
ahli pendidikan yaitu para orang tua dan pendidik berkewajiban untuk
menanamkan peahaman tauhid sebagai upaya dalam membina akidah anak
dengan memperhatikan karakteristik beragamanya. 4. Implikasi pendidikan dari
QS. Al Ikhlas ayat 1-4 yaitu akidah yang kokoh adalah akidah yang dilandasi oleh
pemahaman tauhid yang benar. Adapun upaya yang dapat dilakukan dalam
membina akidah anak adalah sebagai berikut: (1). Pembekalan diri tentang
pemahaman ketauhidan bagi para orang tua. (2). Pembiasaan dengan kata-kata
baik yang mudah ditiru oleh anak pada usia 2 tahun. (3). Pembiasaan dengan
mengcapkan kalimat-kalimat yang baik seperti La Ilaha Ilallah. (4) peneladanan
dengan memberikan contoh yang baik dalam beragama.
Kata kunci: Pembinaan akidah anak.