Abstract:
Telah dilakukan telaah fitokimia terhadap daun bidara upas (Merremia
mammosa (Lour.) Hallier f.) dengan tujuan menganalisis salah satu kandungan
senyawa kimianya. Penelitian ini dimulai dengan melakukan penapisan fitokimia,
standarisasi bahan simplisia, tahapan isolasi senyawa dan karakterisasi isolat yang
diperoleh. Hasil penapisan fitokimia simplisia daun bidara upas menunjukkan adanya
kandungan flavonoid, kuinon, senyawa fenolat, triterpenoid dan steroid. Tahapan
isolasi dimulai dengan melakukan ekstraksi dengan metode maserasi secara
bertingkat menggunakan pelarut n-heksana, etil asetat, dan etanol. Penapisan
fitokimia terhadap ekstrak yang dihasilkan menunjukkan kesamaan kandungan
dengan simplisia yaitu flavonoid, kuinon, senyawa fenolat, triterpenoid dan steroid.
Namun, pada ekstrak n-heksana tidak terdeteksi adanya kandungan flavonoid.
Pemantauan menggunakan KLT terhadap ketiga ekstrak menggunakan fasa diam
silika gel GF254, fasa gerak kloroform : etil asetat (4:1) menunjukkan adanya senyawa
yang terpisah dengan baik pada Rf 0,73. Isolasi dilakukan dengan KLT-preparatif
menggunakan fasa diam silika gel 60 F254, fasa gerak kloroform : etil asetat (4:1) dan
penampak bercak H2SO4 10% dalam metanol. Isolat dikarakterisasi menggunakan
penampak bercak asam sulfat 10% dalam metanol, AlCl3 5% dalam metanol, FeCl3
dalam air, dan DPPH 0,2% dalam metanol, spektofotometer uv-visible dan FTIR.
Spektrum dari spektofotometer uv-visible menunjukkan isolat memiliki absorbansi
maksimal pada panjang gelombang 442 nm. Hasil analisis spektrofotometer FTIR
menunjukkan adanya gugus fungsi yang terdeteksi pada bilangan gelombang 3.371,3
cm-1; 2.945,1 cm-1; 2.833,2 cm-1; 2.044,4 cm-1; 1.656,7 cm-1; 1.450,4 cm-1; 1.421,4
cm-1; 1.114,8 cm-1 dan 1.028,0 cm-1. Berdasarkan hasil karakterisasi, isolat tersebut
diduga merupakan golongan senyawa terpenoid.