Abstract:
Tingkat profitabilitas dan efisiensi operasional pada umumnya tidak sustainabel,
hal ini disebabkan oleh lemahnya struktur aktiva produktif (aktiva yang
menghasilkan) yang dimiliki bank-bank pada umumnya. Faktor yang menyebabkan
menurunnya tingkat profitabilitas dan efisiensi operasional adalah karena sebagian
besar pendapatan perbankan berasal dari trading yang fluktuatif serta rendahnya
rasio assets per nasabah yang membuat biaya operasional perbankan Indonesia
menjadi relatif tinggi dibandingkan dengan negara-negara lain. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis perkembangan risiko pembiayaan
musyarakah, risiko pembiayaan mudharabah , profitabilitas serta untuk mengetahui
dan menganalisis pengaruh tingkat risiko pembiayaan musyarakah dan tingkat
risiko pembiayaan mudharabah terhadap tingkat profitabilitas pada PT. BRI
Syariah Kantor Pusat Jakarta periode 2008-2013.
Metode penelitian yang digunakan adalah Metode penelitian deskriptif analitis
dan metode asosiatif. Teknik penarikan sampel dengan cara Purposive Sampling,
yaitu laporan keuangan PT. BRISyariah periode 2008-2013. Metode analisis
statistik yang digunakan dengan analisis deskripsi dan regresi linier berganda.
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa perkembangan risiko pembiayaan
musyarakah, risiko pembiayaan mudharabah , profitabilitas dalam periode 2008-
2013 mengalami keadaan fluktuatif, secara parsial, risiko pembiayaan musyarakah
tidak berpengaruh secara signifikan terhadap profitabilitas dengan besarnya
koefisien regresi 0.918 dengan besarnya koefisien determinasi parsial -8.109%
sedangkan risiko pembiayaan mudharabah berpengaruh secara signifikan terhadap
profitabilitas dengan koefisien regresi 0.0883 dengan besarnya koefisien
determinasi parsial 85.83%. Secara simultan risiko pembiayaan musyarakah dan
risiko pembiayaan mudharabah tidak berpengaruh secara signifikan terhadap
profitabilitas dengan besarnya pengaruh sebesar Fhitung 5,217 < Ftabel 5,46 besarnya
kontribusi secara simultan adalah 77% sisanya factor yang tidak diamati sebesar
22,3%.