Abstract:
Public Relations sebagai suatu bagian dari organisasi menjadi suatu
kebutuhan yang kadang diabaikan. Tetapi, ketika permasalahan muncul dan
menyebabkan krisis pada perusahaan, membuat perusahaan pontang-panting
mencari praktisi Public Relations yang dianggap sebagai solusi. Public Relations
timbul karena adanya tuntutan kebutuhan khususnya dalam masalah membangun
citra dan reputasi dalam suatu organisasi atau perusahaan.
Penelitian ini membahas tentang Strategi Public Relations Cipaganti
Group dalam Upaya Memulihkan Reputasi Perusahaan. Public Relations dituntut
untuk selalu siap siaga dalam menangani segala krisis dalam perusahaan agar
dampak krisis tidak merusak reputasi perusahaan. Bila reputasi tercoreng, maka
Public Relations harus berupaya secara optimal untuk memulihkan reputasi
perusahaan. Untuk melakukan penanggulangan yang efektif dibutuhkan strategistrategi
khusus agar tujuan yang diharapkan dapat dicapai perusahaan. Identifikasi
masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana proses terjadinya krisis
Cipaganti? Bagaimana langkah awal Public Relations Cipaganti dalam menangani
krisis? Bagaimana upaya Public Relations Cipaganti dalam menangani krisis?
Adapun pendekatan yang digunakan adalah studi kasus dalam bentuk
desain kasus tunggal. Essensi studi kasus, kecenderungan utama dari semua jenis
studi kasus adalah mencoba menjelaskan keputusan-keputusan tentang mengapa
studi tersebut dipilih, bagaimana mengimplementasikannya dan apa hasilnya
(Scramm, dalam Yin, 2003:17).
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa terjadinya krisis
Cipaganti berawal dari krisis-krisis yang terjadi beberapa tahun yang lalu sebelum
tahun 2014. Krisis ini muncul karena pihak manajemen yang kurang begitu
memperhatikan sistem organisasi sedangkan perusahaan yang dikelola adalah
perusahaan besar yang terdiri dari beberapa perusahaan yang disatukan dalam
sebuah group bernama Cipaganti Group. Langkah awal yang juga merupakan
langkah utama yang dilakukan perusahaan adalah dengan memisahkan
manajemen yang bermasalah yaitu manajemen Koperasi Cipaganti dengan
manajemen yang tidak bermasalah yaitu manajemen perusahaan Cipaganti.
Upaya-upaya yang dilakukan manajemen Cipaganti group adalah (1) dengan
dilakukannya perubahan struktur organisasi (2) menjual saham yang dianggap
tidak dapat memberikan keuntungan atau bahkan sulit dalam mendapatkan
keuntungan dan merugikan perusahaan (3) melakukan rebranding perusahaan
yang semula bernama Cipaganti Cipta Graha menjadi Citra Maharlika Nusantara
Corpora.