Abstract:
Mengatasi pembiayaan bermasalah pada sebuah manajemen BMT agar
tidak mengalami kerugian, salah satunya adalah dengan melakukan penyisihan
penghapusan aktiva produktif ( PPAP ). BMT Mitra Kota Cimahi menyalurkan
pembiayaan dana kepada mitra usaha, dan diharapkan dana tersebut kembali dan
mengahasilkan laba/margin atau nisbah bagi hasil. Karenanya, untuk memperkecil
resiko kerugian (uang tidak kembali), dalam menyalurkan pembiayaan maka
pihak BMT Mitra Kota Cimahi mulai menerapkan instrument untuk menghadapi
resiko terjadinya kerugian dari penyaluran dana tersebut dengan memfokuskan
kepada program Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif (PPAP). Berdasarkan
latar belakang masalah tersebut, maka peneliti merumuskan masalah ke dalam
pertanyaan sebagai berikut : Bagaimana pengaruh PPAP terhadap penurunan
tingkat pembiayaan bermasalah di BMT Mitra Kelurahan Hujung Kota Cimahi
periode 2011 – 2013 ?
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan Penyisihan
Penghapusan Aktiva Produktif (PPAP) di BMT Mitra Kelurahan Hujung Kota
Cimahi, untuk mengetahui tingkat pembiayaan bermasalah di BMT Mitra
Kelurahan Hujung Kota Cimahi periode 2011-2013, dan pengaruhnya terhadap
penurunan tingkat pembiayaan bermasalah di BMT Mitra Kelurahan Hujung Kota
Cimahi periode 2011 – 2013. Metode penelitian yang digunakan disini adalah
deskriptif, yaitu penelitian yang menguraikan kondisi yang ada dan memberikan
analisis terhadap fenomena tersebut. Tehnik penelitian menggunakan tehnik
analisa data kuantitaif. Data kuantitif ini digunakan untuk mengukur pengaruh
PPAP terhadap penurunan tingkat NPF di BMT Mitra Kota Cimahi.
Hasil penelitian ini adalah Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif
(PPAP) di BMT Mitra Kelurahan Hujung Kota Cimahi mengalami fluktuasi.
Tingkat pembiayaan bermasalah di BMT Mitra Kelurahan Hujung Kota Cimahi
juga mengalami fluktuasi. Dan pengaruh Penyisihan Penghapusan Aktiva
Produktif (PPAP) terhadap penurunan tingkat pembiayaan bermasalah di BMT
Mitra Kelurahan Hujung Kota Cimahi periode 2011 – 2013 memiliki pengaruh
signifikan terhadap tingkat pembiayaan bermasalah (NPF), hal ini disebabkan
penambahan nominal PPAP yang berimbas kepada penurunan tingkat pembiayaan
bermasalah ketika pihak manajemen BMT Mitra melakukan hapus buku pada
akun pembiayaan yang bermasalah.