Abstract:
Kota Bandung merupakan salah satu kota di Indonesia yang dikenal sebagai
Kota Kreatif. Salah satu faktor pembentuk kota kreatif, seperti yang disebutkan
Landry adanya ruang kreatif di berbagai sudut kota, dan salah satu bentuk ruang
kreatif yang sedang dikembangkan di Kota Bandung adalah kampung kreatif.
Namun pada setiap kampung rata-rata mempunyai permasalahan yang sama
yaitu terdapat anak-anak muda yang sering nongkrong di pinggir jalan, mabukmabukan,
dan pengangguran. Dengan adanya studi ini diharapkan dapat
mengetahui kondisi dan proses transformasi dari kampung kumuh menuju
kampung kreatif. Untuk dapat menguraikan tahapan tersebut, teori yang
digunakan adalah The Cycle of Urban Creativity. Metode analisis penelitian yang
digunakan adalah analisis isi. Analisis isi digunakan untuk menganalisis tahapan
pembentukan kampung kreatif. Berdasarkan hasil penelitian, Kampung Kreatif
Pasundan dan Kampung Taman Hewan melewati kelima tahapan yaitu tahap
pembentukan ide kreatif, realisasi ide kreatif, penguatan sistem pendukung,
penyediaan ruang basis kreatif dan evauasi. Berbeda dengan Kampung Wisata
Akustik Cicadas yang hanya melewati dua tahapan yaitu pembentukan ide kreatif
dan tahapan penguatan sistem. Namun dalam pembentukan kampung kreatif
terdapat beberapa faktor yang harus diperhatikan seperti tersedianya Sumber
Daya Manusia (SDM), dibutuhkannya keterlibatan para stakeholder, dibutuhkan
pendampingan oleh para inisiator secara intensif, dan tersedianya dana untuk
pelaksanaan pengembangan kampung.