Abstract:
SDN Putraco Indah Bandung merupakan sekolah inklusi yang memiliki jumlah
siswa ABK yang lebih banyak dari jumlah siswa normalnya. Hal ini tidak
didukung pula dengan tenaga pengajar seperti helper atau guru pendamping. Di
sekolah tersebut terdapat 11 guru dengan latar belakang pendidikan yang sebagian
besar bukan dari pendidikan luar biasa. Dalam satu kelas guru harus menangani
seluruh siswa ABK dengan siswa normal. Kondisi-kondisi tersebut menyebabkan
para guru merasa frustasi hingga menimbulkan stres. Para guru dituntut untuk
mengatasi kondisi yang membuat stres pada saat di sekolah. Upaya yang
dilakukan para guru tersebut merupakan coping strategy. Untuk melakukan
coping strategy dipengaruhi beberapa faktor salah satunya karakteristik
kepribadian yaitu hardiness. Hardiness akan mempengaruhi upaya para guru
dalam mengatasi dan menyesuaikan diri dengan keadaan yang membebabninya.
Tujuan dari penelitian ini untuk mendapatkan hubungan antara hardiness dengan
coping strategy. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah Skala
hardiness dari Suzanne (Kobasa) Ouellete (1984) dan Ways Of Coping The
Revised Version dari Lazarus & Folkman (1984).Metode yang digunakan adalah
korelasi dengan subjek penelitian 11 guru di SDN Putraco Indah.
Hasil pengolahan data menunjukan bahwa ada korelasi yang signifikan antara
hardiness dengan coping strategy (x2hitung = 17,750 dan C = 0,637). Dari 11
guru, 7 guru memiliki hardiness yang tinggi yang terdiri dari 6 guru menggunakan
problem focused coping dan 1 guru menggunakan emotion focused coping positif.
Sedangkan, 4 guru yang memiliki hardiness rendah yang menggunakan problem
focused coping terdiri dari 1 guru.