Abstract.The emergence of fashion trends, especially the hijab syar'i worn by Muslim community is currently a trend reference hijab syar'i like Hijabers Community Bandung supports image formation, it is very interesting to study. This study entitled "Hijab Syar'i phenomenon as the self-image member Hijabers Community Bandung. Using a qualitative method with phenomenological approach. Informants in this study amounted to 7 people were actively involved in the management of Hijabers Community Bandung. The purpose of this study wanted to know the motive, decision making, and self-identity as a member Hijabers Community Bandung self-image formation dressed in hijab syar'i. The theory used in this research is the symbolic interaction theory and the theory of the image. Data collection techniques used were observation, interview, literature study, and internet searching. Test the validity of the data used triangulation techniques and timing. The results of this study consisted of three stages because the motive, that motive, and the motive member Hijabers Community Bandung to interpret hijab syar'i as self-image. Then, the decision making is divided three to externalization, objectivation, and internalization interpret hijab syar'i as the self-image member Hijabers Community Bandung, and social identetitas divided into two categories: Self stages Anchament (self-improvement) and stage Uncertainty Reduction (adjustment) member Hijabers Community Bandung.Abstrak.Adanya tren fashion khususnya hijab syar’i yang dipakai oleh komunitas muslimah saat ini menjadi acuan tren hijab syar’i seperti Hijabers Community Bandung mendukung pembentukan citra, hal ini yang sangat menarik untuk diteliti. Penelitian ini berjudul “Fenomena Hijab Syar’i sebagai citra diri anggota Hijabers Community Bandung. Menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Informan dalam penelitian ini berjumlah 7 orang yang aktif terlibat langsung dalam kepengurusan Hijabers Community Bandung. Tujuan penelitian ini ingin mengetahui motif, pengambilan keputusan, dan identitas diri anggota Hijabers Community Bandung sebagai pembentukan citra diri dengan berbusana hijab syar’i. Teori yang dipakai dalam penelitian ini adalah teori interaksi simbolik dan teori citra. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara mendalam, studi kepustakaan, dan internet searching. Uji keabsahan data yang digunakan adalah triangulasi teknik dan waktu. Hasil dari penelitian ini terdiri dari tiga tahap motif sebab, motif agar, dan motif anggota Hijabers Community Bandung untuk memaknai hijab syar’i sebagai citra diri. Kemudian, pengambilan keputusan terbagi tiga menjadi eksternalisasi, objektivasi, dan internalisasi memaknai hijab syar’i sebagai citra diri anggota Hijabers Community Bandung, dan identetitas sosial terbagi dua kategori yaitu tahap Self Anchament (peningkatan diri) dan tahap Uncertainty Reduction (penyesuaian diri) anggota Hijabers Community Bandung.
Adanya tren fashion khususnya hijab syar’i yang dipakai oleh komunitas muslimah saat ini menjadi acuan tren hijab syar’i seperti Hijabers Community Bandung mendukung pembentukan citra, hal ini yang sangat menarik untuk diteliti. Penelitian ini berjudul “Fenomena Hijab Syar’i sebagai citra diri anggota Hijabers Community Bandung. Menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Informan dalam penelitian ini berjumlah 7 orang yang aktif terlibat langsung dalam kepengurusan Hijabers Community Bandung. Tujuan penelitian ini ingin mengetahui motif, pengambilan keputusan, dan identitas diri anggota Hijabers Community Bandung sebagai pembentukan citra diri dengan berbusana hijab syar’i. Teori yang dipakai dalam penelitian ini adalah teori interaksi simbolik dan teori citra. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara mendalam, studi kepustakaan, dan internet searching. Uji keabsahan data yang digunakan adalah triangulasi teknik dan waktu. Hasil dari penelitian ini terdiri dari tiga tahap motif sebab, motif agar, dan motif anggota Hijabers Community Bandung untuk memaknai hijab syar’i sebagai citra diri. Kemudian, pengambilan keputusan terbagi tiga menjadi eksternalisasi, objektivasi, dan internalisasi memaknai hijab syar’i sebagai citra diri anggota Hijabers Community Bandung, dan identetitas sosial terbagi dua kategori yaitu tahap Self Anchament (peningkatan diri) dan tahap Uncertainty Reduction (penyesuaian diri) anggota Hijabers Community Bandung.